Saya harus berterima kasih kepada Marie. Marie Kondo, ahli berbenah asal Jepang itu. Pemilik metode Konmari itu. Yang berbagi kebahagiaan lewat bukunya the life-changing magic of tidying up.
Bukunya kecil. Rilis 3 tahun lalu. Tapi manfaatnya masih terasa hingga sekarang. Siapa yang menyangka kalau berbenah itu bisa jadi menyenangkan?
Setelah membaca buku itu saya jadi rajin lipat-lipat baju. Sesuatu yang dulu jarang sekali saya lakukan. Karena melipat baju cara Konmari itu begitu berbeda. Tidak pernah saya melihat orang tua, istri atau tempat cuci melipat baju dengan cara itu.
Baju dilipat hingga jadi persegi panjang, lalu lipat lagi, umumnya 3 kali lipatan. Kemudian berdirikan. Bisa tegak? Kalau iya, artinya lipatan itu betul.
Nggak kebayang? Tonton saja di YouTube kang. Banyak yang buat. Dan banyak yang terbantu karenanya.
Tapi … sebelum akang mulai melipat-lipat baju, baca buku itu dulu. Biar nggak kelewatan prinsip-prinsip penting berbenah yang ingin Marie bagi.
Saya sih nggak ingat semua, tapi begini:
- BUANG dan SIMPAN yang hanya memendarkan kebahagiaan, SPARK JOY
- Berbenah jangan berdasarkan LOKASI, tapi KATEGORI
- Berbenah sesuai urutan, dan jangan mulai dari benda SENTIMENTAL kalau tidak ingin gagal
- Berbenah harus SEKALIGUS, jangan setengah-setengah
Selain itu, saya mendapat pandangan baru tentang barang. Marie Kondo selalu berterima kasih kepada barang-barang yang ia gunakan. Dan ia menganggap benda itu memiliki perasaan. Ambil contoh kaos kaki.
Bagaimana kita melipat kaos kaki? Lipat dua, terus buat jadi bola bukan?
Ia merasa kasihan dengan kaos kaki yang diperlakukan begitu. Menurutnya, kaos kaki perlu beristirahat setelah bekerja keras (dinjak-injak), kasihan sekali kalau saat disimpan ia tetap dipaksa bekerja (baca: karetnya itu lhoo).
Bener juga, kan? Kaos kaki pada melar, gara-gara siapa, hayo?
*
Pada bagian akhir buku, Marie Kondo mengajak kita “meditasi” lewat berbenah.
Enak mana berbenah atau travelling? Travelling dong. Apalagi kalo ada yang bayarin.
Gara-gara Konmari, saya jadi kepikiran itu. Pantes saja ada yang suka jalan-jalan tapi nggak juga bahagia. Mungkin memang bukan jalan-jalan atau belanja-belanji yang jadi solusi. Jangan-jangan berbenah rumah malah membuat wajah lebih bercahaya?
Berbenah jadi semacam cara untuk meditasi diri.
Atau bahkan, menemukan jati diri yang hilang karena kebanyakan jalan-jalan tadi, #eh.
*
Silakan mampir ke sini kang. Lihat bagaimana perubahan yang ada. Saya yakin akang akan tercengang. Melihat segala sesuatunya masih juga berantakan!
He he he …
Karena itu judul tulisan ini Marie Berbagi. Jadi… ayo kita berbagi tugas 🙂
___
*14.12, ditulis sambil nonton #CHEBOU yang berakhir tragis.
**Abis campur aduk perasaan gara-gara minions kalah, tapi untungnya the daddies menang. Yuhuuu!