Saya benar-benar senang, ketika mendapatkan Lenovo ThinkPad P52 dengan kondisi yang relatif baik. Sebelum membeli, saya sudah yakin: dia adalah upgrade sempurna untuk ThinkPad P50 yang semakin renta.
Saya salah. Lenovo menghancurkan hati saya!
Lenovo ThinkPad P52 Upgrade yang Sempurna?
Akang sudah tahu, begitu sukanya saya dengan laptop berbentuk Mobile Workstation. Dia tebal, padat, berisi, seksi!
Mobile Workstation selalu mudah untuk kita bongkar, pilihan upgrade melimpah, dengan baterai yang masih dapat dengan kita copot pasang.
Lenovo ThinkPad P52 juga begitu. Dengan dimensi (p x l x t) 377.4mm x 252.3mm x 24.5-29.4mm, dan berat mulai dari 2,5 kg, tentu tidak ada perbedaan berarti dari generasi pertamanya: ThinkPad P50.
CPU, Port, Display, Baterai, Storage ThinkPad P52
Perubahan signifikan ada pada CPU dan GPU-nya. ThinkPad P52 semua varian CPU-nya sudah 6 Cores 12 Threads (vs 4 Cores 8 Threads). Sudah generasi ke-8 juga Intel-nya, sehingga Sistem Operasi dapat secara resmi kita upgrade ke Windows 11.
Tambahan 1 USB-C Thunderbolt 3 juga patut disebut (vs hanya 1 pada P50). Namun, akhirnya kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada slot ExpressCard 34. Port koneksi legendaris itu sudah tidak ada lagi pada ThinkPad P52.
Begitu juga dengan pilihan Display-nya. Varian paling rendah, memang sama-sama Full HD, namun gamut-nya 72% (mungkin maksud Lenovo ini adobe RGB), yang boleh jadi sRGB-nya 90% lebih. Peningkatan dari ThinkPad P50 yang hanya 45% gamutnya (varian terendah).
Varian layar tertinggi tetap ada, dengan resolusi UHD 3840×2160. Touchscreen Capacitive juga. Dengan cakupan warna 100% gamut.
Untuk baterai tidak ada perubahan, masih sama-sama menggunakan 1 baterai eksternal kapasitas 90 Wh. Benar-benar tidak ada bedanya, sehingga baterai itu dapat saling tukar.
Bagian penyimpanan juga tidak ada perubahan berarti, masih dapat mengakomodasi 3 penyimpanan (mungkin 4). Dua SSD NVMe 2280, dengan satu slot SATA 2,5 inci. Tambahan yang mungkin ada pada slot WWAN Card 2242. Yang berbeda hanyalah, kini SSD NVMe tidak menggunakan bracket lagi, tidak merepotkan seperti dulu yang harus membeli bracket itu terlebih dulu.
Hanya saja…
Keyboard Lenovo ThinkPad P52
Sekilas tidak ada perubahan pada keyboard ThinkPad P52. Masih menggunakan model yang ada numpad-nya. Masih backlit. Masih berbentuk si senyum manis chicklet juga. Pentil merah di tengah juga masih ada di sana.
Sayangnya…
Tidak begitu dengan RASA dan CARA mengganti keyboard itu.
Kekhawatiran saya terjadi. Keyboard ThinkPad P52 jauh dari standar ThinkPad tebal. Malah keyboard X1 Extreme masih lebih baik. Key travel-nya memang masih dalam, namun tidak merata. Dan saat menyentuh dasar, hampa sekali, kosong. Seperti bukan keyboard ThinkPad.
Dia berisik, kasar, kaku, dan tidak terasa lembut seperti biasa. Untuk saya loh kang. Buat akang yang pertama kali mencoba keyboard ThinkPad, saya yakin tidak akan ada masalah dengan keyboard ini. Dia masih lebih baik daripada kebanyakan keyboard di pasaran.
Aneh sekali memang. Lenovo juga memilih cara baru untuk mengganti keyboard-nya. Cara yang digunakan pada kebanyakan ThinkPad modern: congkel trackpoint, kendurkan baut, lalu berdoa semoga terbuka!
Ok, saya berlebihan. Tapi dapat akang bayangkan betapa mudahnya membuka keyboard pada P50. Tidak ada alat lain yang kita butuhkan selain obeng.
Sedangkan ini? Lenovo menginginkan kita membeli alat penyongkel tombol trackpoint, yang saya cek harganya 29 USD!
Tidak perlu sebenarnya. Hanya itu tadi, perlu trik untuk membuka keyboardnya.
Silakan akang cek review ThinkPad P52 di YouTube saya ya untuk lebih jelasnya.
Keyboard itu juga lebih sempit dari pendahulunya. Saat mengulas ThinkPad P52 dan kemudian menggunakan X1 Extreme, juga P50, tangan saya menjadi sering salah mengetik bagian ujung kanan atas.
Tombol klik kiri kanan pada trackpoint juga tidak ada harapan. Jarak sentuhnya pendek sekali, dan yang parahnya ghosting, duh! Beberapa kali saya mengeklik, tapi tidak terjadi apa-apa, harus dengan tenaga yang lebih dari biasanya, atau lebih ke tengah, baru ghosting itu pergi.
Oh Lenovo! Kamu menghancurkan hati saya.
Performa Lenovo ThinkPad P52 (dan benchmark)
Performa tentu meningkat dari ThinkPad P50. Dan kabar baiknya, kita dapat memilih varian CPU i9-8950HK dan Xeon E-2176M yang jelas lebih tinggi daripada varian yang X1 Extreme tawarkan.
Ini memungkinkan, karena sistem pendinginan ThinkPad P52 lebih baik daripada Laptop model tipis begitu.
ThinkPad P52 yang saya ulas ini menggunakan CPU Intel i7-8850H (2,6-4,3 GHz, 9MB cache, 6C 12T) dan GPU Nvidia Quadro P1000 (4GB RAM, 640 shaders, 128-bit). RAM 32GB DDR4 2666 Mhz.
Untuk GPU, Quadro P1000 adalah yang paling rendah. Ada varian Quadro P2000 (4GB RAM, 1024 shaders, 160-bit) dan P3200 (6GB RAM, 1792 shaders, 192-bit). GPU ini memang bukan untuk gaming, sehingga performa-nya masih kalah dengan NVIDIA GTX 1050 Ti Max-Q pada ThinkPad X1 Extreme (bandingannya dengan P1000 ya kang, bukan P3200).
Seperti biasa, GPU Quadro diperuntukkan untuk aplikasi-aplikasi teknik. Lebih stabil (dan tersertifikasi) untuk software CAD, Desain Grafis, Animasi, 3D Modeling, juga Rendering 3D.
Upgrade dan Perawatan Lenovo ThinkPad P52
Lenovo ThinkPad P52 masih menggunakan sasis seperti roti isi: dapat dibuka dari atas dan bawah.
Untuk membuka bagian bawah, tidak sulit sama sekali, cukup mengendurkan 5 baut, kemudian angkat penutup yang terbuat dari logam. Di sana akang akan melihat baterai CMOS dan 3 tempat penyimpanan yang dapat kita maksimalkan.
Para profesional tentu membutuhkan ruang storage seperti ini. Utamanya untuk menjaga performa dan data. Jadi, 2 slot SSD NVMe PCIe gen 3 ini dapat diatur untuk RAID 0 atau 1. Mudahnya: RAID 0 untuk performa, sedangkan RAID 1 untuk mirroring. Silakan akang pilih sesuai kebutuhan.
Sedangkan 1 slot SATA 2,5 inci memang tersedia, tapi kabel SATA-nya sendiri tidak ada. Kita harus membelinya terpisah bila ingin menggunakannya.
Kemudian ada 2 slot RAM DDR4 2666 MHz. Dua Slot lainnya dapat akang temukan di bawah keyboard. Begitu juga dengan slot WWAN Card 2242.
Untuk mengakses motherboard, kita perlu membuka baut palmrest, kemudian mengangkatnya.
Daya Tahan ThinkPad P52
Inilah ThinkPad P terakhir yang masih menggunakan baterai eksternal. Sedih tentu. Generasi setelahnya P53, P15 dan seterusnya, sudah sistem tanam juga. Baterai yang sama digunakan pada P50, P51 ini berkapasitas 90 Wh.
Unit yang saya review, baterainya masih ada sekitar 60 Wh. Dengan kapasitas itu, dia dapat diajak kerja standar 4-6 jam. Catatannya, GPU yang dipakai mode Hybrid, bukan Diskret. Dengan tingkat kecerahan layar 40-60%.
Tentu akan lebih lama lagi jika kondisi baterai masih 90 Wh. Namun, inilah kelebihan baterai eksternal, akang dapat membeli baterai cadangan, jika memang sedang kerja di site atau lapangan yang sulit listrik. Habis? Ganti saja.Â
Jadi?
Senang saya hanya sesaat. Laptop yang awalnya saya pikir adalah upgrade sempurna dari Laptop editing utama saya, ternyata tidak sesuai harapan. Bukan perkara performa dan potensi upgrade-nya. Hanya saja satu bagian terpenting, yang menjadi ciri khas ThinkPad selama ini, bukan menjadi perhatian Lenovo lagi.
Kalau saja Keyboard dan Trackpoint ThinkPad P52 masih seperti ThinkPad P50, tentu saja X1 Extreme yang sedang saya gunakan untuk mengetik ini akan bernasib lain. Mari berharap unit yang berbeda memiliki rasa keyboard yang berbeda juga.
Namun, bila keyboard memang bukan perhatian utama akang sekalian, dengan harga yang mulai dari Rp7 juta-an, Lenovo ThinkPad P52 ini masih sangat layak untuk digunakan.
Spesifikasi lengkap Lenovo ThinkPad P52 dapat akang lihat di sini.
***
Saksikan juga ulasan ThinkPad P52 di saluran YouTube diki septerian ya:
Â
Berdasarkan pengalaman akang, apa pernah pakai thinkpad untuk kerja berat kang, dan perkiraan akan tetap awet sampe berapa tahun kang, ada 5 tahunan?
Kang Rohman,
Saya masih pakai X1 Extreme sampai sekarang. Kerja berat, editing video aja sih, sama paling gaming ringan.
Saya nggak pernah kepikir sampai 5 tahun, karena mungkin 1-3 tahun saya udah cari pengganti.
Tapi, biasanya awet aja kang. Di sini banyak yang pakai begitu.