Review Printer Fujifilm Instax Share SP2: Mahal sih, Cuma … Film-nya itu Loh!

review fujifilm instax share sp2

Kecil, nirkabel, portabel, Fujifilm Instax Share SP2 adalah Printer yang saya cari selama ini. Sayangnya …

___

Saya sedang mencari printer. Untuk cetak photo. Saya sedang cari printer, yang kecil, yang tidak perlu komputer atau laptop untuk menggunakannya. Saya sedang cari printer, karena begitu banyak foto yang saya buat hanya menghiasi layar ponsel atau lini masa media sosial. Saya sedang mencari printer, agar terjawab pinta mamahnya anak-anak.

Setelah melakukan pencarian, akhirnya saya menemukan 2 tipe: Canon Selphy dan Fujifilm Instax Share.

Canon Selphy saya punya hasil cetaknya. Juga bisa bolak-balik melihat fisik printer kecil itu. Ukuran kertas yang dicetak: 4R. Seperti kartu pos (Post card) tapi lebih besar sedikit. Detilnya 100 x 148mm.

Di pasaran ada dua yang saya temui, Canon Selphy CP1000 dan CP1300. Generasi terdahulu (CP1000) tidak memiliki Wi-Fi, sedangkan yang terakhir memilikinya. Itu saja spesifikasi yang menjadi perhatian saya. Harga keduanya berkisar dari Rp 900.000-1.500.000. Tanpa kertas, tanpa tinta.

canon selphy cp1300 dikisepterian

Agar printer bisa digunakan, saya harus menambah lagi kira-kira Rp 525.000 untuk 108 lembar kertas berikut tinta-nya (hmm, lebih mirip pita sebetulnya). Atau tambah lagi sekitar Rp 400-600 ribu agar saya bisa menggunakan printer itu tanpa adaptor (beli baterai, yang paketnya terpisah).

Jadi, harga perlembar foto yang saya cetak dengan Canon Selphy berkisar di Rp 5.000. Lebih mahal lagi bila komponen baterai tambahan dimasukkan.

Mahal?

canon selphy cp1000 cp 1300 paket

Fujifilm Instax Share lebih mahal. Ada 3 tipe yang beredar di pasaran SP1, SP2 dan SP3. Instax Share SP1 dan SP2 menggunakan jenis kertas Film Mini, sedangkan SP3 menggunakan jenis kertas Film Square.

Fujifilm SP2 dijual dengan harga Rp 2.699.000, sedangkan versi besarnya (SP3) mendekati 3 juta rupiah (Rp 2.899.000). Untuk kertasnya sendiri dijual terpisah. Isi 10 per pack atau 20 (twin pack). Harga per pack-nya juga bikin melongo: Rp 100.000. Artinya harga perlembar fotonya kira-kira Rp 10.000.

Mahal sekali untuk ukuran Pas Foto. Kertas Film Mini tadi hanya seukuran kartu ATM. Pas di dompet sih, tapi kecil. Apalagi ukuran gambarnya sendiri hanya 62 x 46mm.

Fujifilm buru-buru saya coret dari daftar. Lalu saya bingung.

fujifilm instax share sp2 review

___

Kalau begitu, lebih baik saya gunakan cara lama: Kumpulkan foto, lalu cetak di Sukmajaya Foto. Tapi … nanti flashdisk saya kena virus lagi. Males sekali. Ujung-ujungnya tidak jadi-jadi.

Kemudian saya pasang mata. Barangkali ada yang mau jual murah, tapi kondisi baru dan bergaransi. Terserah mau Selphy atau Instax Share.

Tanda-tanda itu muncul juga. Ada yang beli Fujifilm X-T20 dengan bundling Instax Share SP2. Dia tidak pakai, langsung di jual lagi. Jadilah saya beli: Rp 1.500.000.

isi di dalam kotak fujifilm sp2

___

Printer itu dikirim dari Bandung. Menunggunya membuat saya berdebar-debar. Sampai-sampai saya datangi langsung kantor ekspedisinya. Meski ternyata itu sia-sia. Sudah ditangan kurir, yang ternyata datangnya jam delapan malam.

Paket itu kemudian saya buka. Lalu, “eh”. Saya kaget. Printer itu kecil sekali. Hanya seukuran handphone, Cuma lebih tebal saja. Isi di dalamnya juga hanya buku panduan, garansi, kabel dan baterai. Tidak ada kertas film-nya. Bahkan tidak ada adaptornya! Betul, saya dipersilahkan menggunakan charger handphone untuk mengisi baterainya.

Kabar baiknya? Powerbank mampu mengisi daya printer mungil ini.

fujifilm sp2 pengalaman

___

Setelah kesana-kemari mencari kertas film-nya. Printer saya coba. Pilih-pilih foto, lalu cetak. Karena jumlah kertas terbatas, saya jadi benar-benar selektif. Inilah kekurangan sekaligus kelebihannya. Betul sih mahal, tapi gara-gara itu saya jadi tidak sembarangan.

Proses cetaknya bikin senyum-senyum sendiri. Eh berdua sama istri. Setelah foto dipilih (lewat aplikasi Instax Share), lalu edit, dan klik. Kertas mungil tadi keluar dari mulut printer. Putih warnanya, tapi perlahan-lahan foto yang dimaksud terlihat. Membentuk warna sendiri. Benar-benar ajaib!

Waktu yang dibutuhkan untuk cetak sangat cepat: 10 detik. Kira-kira. Instan, sesuai dengan namanya.

Hasilnya mengejutkan. Karena berbeda dari yang saya lihat di layar handphone. Lebih gelap, lebih buram, tapi ternyata lebih memuaskan. Dramatik, nostalgik, mungkin juga ini yang disebut sebagai: Filmlook.

proses cetak fujifilm instax share

hasil cetak fujifilm instax share sp2

Karena itu, saya coba mencari perbandingan lain. Saya cetak foto yang sama dengan printer Canon G1000. Dengan kertas Silky (antara matte dan glossy). Hasilnya: Lebih terang, lebih tajam, tapi … datar.

Canon G1000 memang bukan Printer khusus Foto. Saya tahu itu. Tapi, harganya-kan sama dengan Instax Share SP2 yang saya beli ini. Sssttt …. alasan sebenarnya: Memang printer itu yang bisa saya akses, hehe.

komparasi fujifilm instax share sp 2 vs canon g1000

___

Pencarian saya terhadap printer kecil, portable, punya koneksi Wi-Fi ternyata membawa saya ke dunia yang lain: percetakan. Gara-gara Fujifilm Insatx Share SP2 saya menginginkan Printer Photo betulan: Agar bisa mencetak dengan ukuran yang lebih besar.

Namun sementara, biarlah saya nikmati nostalgia yang dihadirkan oleh Fujifilm Instax Share SP2. Dengan segala lebih dan kurangnya. Dengan kertas film-nya, yang harganya semoga bisa lebih murah lagi.

___

Video Review-nya di sini ya, Kang 🙂

Spesifikasi Fujifilm Instax Share SP2

RECORDING METHOD

3-color exposure with OLED

FILM

Fujifilm INSTAX mini instant color film (sold separately)

PHOTO CAPACITY

10 prints / pack

IMAGE SIZE

62mm x 46mm

SUPPORTED IMAGE SIZE

800 x 600 dots

PRINTING RESOLUTION

320 dpi

PRINTING LEVELS

256 levels per color (RGB)

INTERFACE STANDARD COMPLIANCE

IEEE802.11b/g, Operation frequency: 2.4GHz (5GHz is not supported.)

SUPPORTED IMAGE FORMAT

JPEG, PNG

PRINTING TIME

Image recording – photo output (Feed out) Approx. 10 sec.

APPROXIMATE PRINGTING CAPACITY

Approx. 100 prints (Based on our test conditions) *Varies depending on the conditions of use.

POWER SUPPLY

NP-45S(1 piece)

CHARGING TIME

Approx. 90 minutes (Varies depending on the battery remaining level)

POWER CONSUMPTION

2 W

OPERATING TEMPERATURE

+5°C to + 40°C / +41°F to + 104°F(no condensation)

DIMENSIONS

89.5mm x 131.8mm x 40mm (excluding projections)

WEIGHT

250g (without battery and film pack)

SUPPLIED ACCESSORY

USB cable (BOB711)

 

3 thoughts on “Review Printer Fujifilm Instax Share SP2: Mahal sih, Cuma … Film-nya itu Loh!

  1. Dulu saya niat mau beli fujifilm XT20 yg bundling instax share sp2. Tapi uanganya ga kekumpul2. Sekalinya cukup; eh udah ga ada paket bundling lagi. Huhuhu.

    tapi kak saya mau tanya untuk instax share sp2 ini tintanya bagaimana ya? Apakah ada perawatan khusus ?

  2. saya masih jual instax share sp2 , kalau saya dapet bundling dari kamera xa5 , saya jual diharga 1.300.000 bisa nego kalau mau langsung japri via WA 0878-74752402

Tinggalkan Balasan