Apa yang dulu hanya angan-angan, kini menjadi kenyataan. Saya dapat mengulas laptop kelas bisnis keluaran baru: HP Elitebook 845 G9. Bukan hanya baru, tapi seri tertinggi juga. Angka 5 menandakan dia bukan dari golongan darah biru: AMD Ryzen 9 Pro 6950HS. Prosesor dengan 8 inti-16 untaian yang menggunakan TDP bawaan 35W.
Ehm, adik-adik-U, harap minggir dulu…
Desain simpel elegan dengan material bukan sembarangan
Apa yang akang harapkan dari laptop kelas bisnis? Terlihat profesional. Itulah yang HP Elitebook 845 G9 tawarkan. Desainnya simpel elegan. Materialnya dari logam (aluminium) luar dalam. Di luar dengan balutan warna milenial, di dalam dengan sasis logam yang menjaga kestabilan. Sehingga laptop ini dapat dibuka dengan satu tangan tanpa kesulitan.
Tidak ada sudut-sudut yang tajam. Semua terasa lembut dan mahal. Lapisan cat ini juga membuat laptop selalu terlihat baru dan bersih. Tidak ada jejak sidik jari atau telapak tangan yang mudah membuat laptop ini kotor.
Dia juga memiliki sertifikasi MIL-STD810H, yang artinya sudah teruji oleh guncangan, getaran, ketinggian, suhu, kelembaban, debu, dan berbagai kondisi lapangan lainnya.
Tidak perlu repot memikirkan laptop ini, fokus saja ke bisnis Anda. Begitu pesan yang kira-kira ingin HP sampaikan.
Keyboard dan TouchPad dengan berbagai peningkatan
Dulu, saya ingat betul, HP Elitebook pertama yang saya review keyboard dan touchpad-nya terlalu mengikuti ThinkPad: ada trackpoint dan tambahan tombol di touchpad. Tidak berhasil, tidak dapat memberikan feel yang sama dengan ThinkPad.
Saat ini tidak. Tata letak keyboard tidak lagi aneh dengan satu kolom tambahan di pojok. Tuts besar-besar dengan berbagai macam LED indikator, dan rasa ketikan yang krispi tanpa lendutan yang berarti.
Untuk keyboard, harapan saya hanya satu: key travel lebih dalam lagi. Itu saja. Selebihnya semua sudah bagus dan sempurna.
Lain hal dengan touchpad-nya. Papan sentuh itu seperti lautan yang luas. Sudah begitu, presisi dan terasa mahal pula! Dia lembut dan klik-nya itu loh kang… senyap dan terasa padat!
Display terbaik, walau ada cela
Akhirnya saya dapat merasakan laptop dengan rasio layar 16:10. Bukan 16:9 yang konvensional. Dengan rasio seperti itu, laptop menjadi lebih ramping dan konten dapat kita lihat lebih banyak. Memang betul, kalau menonton akan ada garis hitam di atas dan bawah, tapi itu sungguh tidak masalah.
Display HP Elitebook 845 G9 ini juga yang terbaik dari kualitas warna (sRGB 100%), kecerahan (1000 nits), resolusi WUXGA (1920×1200), juga kontras (1:1500). Saya merasa laptop dengan tipe display matte anti glare ini begitu hidup dan cerah. Seperti yang biasanya hanya dapat dinikmati pada layar berjenis glossy.
Layar itu juga didukung oleh HP SureView. Fitur yang dapat membuat laptop ini sulit untuk dilihat dari kiri dan kanan. Ketika aktif, layar akan menggelap, dan orang yang ada di kanan atau kiri kita akan kesulitan melihat layar laptop kita. Sempurna untuk bekerja di ruang publik.
Tapi memang, sudut pandang memang jadi tidak seluas panel IPS biasanya. Bukan juga ada pergeseran warna seperti pada panel TN, hanya berubah gelap. Kelebihannya tetap mengalahkan kekurangannya.
Satu lagi yang luput saya sebut pada review di YouTube: ambient light sensor. Betul, layar ini memiliki fitur seperti layar ponsel untuk mengikuti berbagai kondisi cahaya. Bukan kecerahan otomatis ya, kang.
Multimedia istimewa
HP Elitebook 845 G9 memang tidak biasa, istimewa bahkan. WebCam yang so-so pada laptop, di sini tidak. Dia menggunakan resolusi 5 MP, yang mampu merekam hingga resolusi 2560×1440. Hasil jepretan dan rekaman itu juga jauh lebih baik daripada laptop kebanyakan.
WebCam itu juga memiliki penutup yang dengan mudah kita geser. Untuk masukkan suara, mikrofon ganda selalu siap menemani, dengan fitur tambahan AI Noise Canceling yang dengan pintar membaca situasi.
Urusan audio tidak kalah menariknya. HP Elitebook memang selalu bekerja sama dengan Bang & Olufsen. Hasilnya: pengalaman audio terbaik dalam sebuah laptop. Suara dari pelantang suara terdengar nyaring, bulat, dan bening. Tidak ada cempreng.
Begitu juga bila kita menggunakan earphone, suara terdengar begitu bersihnya. Antara bass, voice, dan trebel terasa hidup dan nyaring. Dengan volume 10 (earphone) saja sudah begitu jelasnya.
HP Elitebook 845 G9 yang aman
Bukan laptop bisnis kalau tidak memiliki segudang fitur keamanan. Dari segi perangkat keras, HP Elitebook 845 G9 dilengkapi dengan fingerprint dan infra red (Windows Hello) untuk masuk. CPU juga sudah mendukung TPM 2.0. Sedangkan untuk software, HP menggunakan HP Wolf Security sebagai dasar benteng pertahanan.
Dia melindungi laptop dari berbagai serangan yang tidak kita inginkan. Serangan malware, phising, atau yang menyamar sebagai dokumen. Semua tidak perlu kita beli atau berlangganan lagi, sudah jadi satu kesatuan.
Kalau saya sebut satu persatu, maka inilah berbagai macam keamanan yang HP tawarkan: HP DriveLock and Automatic DriveLock; HP Secure Erase; HP Sure Click; HP Sure Sense; BIOS Update via Network; HP Sure Admin; HP BIOSphere Gen6; HP Client Security Manager Gen7; Secured-core PC capable; TPM 2.0 embedded security chip (Common Criteria EAL4+ and FIPS 140-2 Level 2 Certified); HP Sure Start Gen7; HP Wake on WLAN; HP Tamper Lock; HP Sure Run Gen5; HP Sure Recover Gen5.
Performa HP Elitebook 845 G9
Rasanya sungguh menyenangkan memiliki laptop “kecil” yang dapat kita gunakan untuk apa saja. Hampir semua yang kita lempar, dia makan. AMD Ryzen 9 Pro 6950HS memiliki spesifikasi kekinian. Fabrikasi 6 nm, 8 inti dengan 16 untaian, teknologi Zen 3+, 16 MB cache L3, dengan kecepatan 3.3-4.9 GHz.
Urusan office lancar, dan dia sudah bundling dengan Office Home Student 2019.
Urusan yang agak berat, editing video juga ringan saja buatnya. Saat mengedit video Full HD (24, 60 FPS) durasi 17 menitan, lancar. Dan saat rendering, juga cepat, selesai hanya dalam waktu 5 menit.
Untuk Aplikasi 3D juga masih bisa. Hanya saja dengan catatan. RAM yang “hanya” 16 GB DDR5 4800 ini perlu ditambah, minimal menjadi 32 GB. Teman saya yang coba mengedit file 3D merasa GPU onboard AMD Radeon 680M terasa limitasinya (2GB, 2400 MHz, 12 Core Unit).
Sedangkan untuk main game sedang (Valorant), masih anteng-anteng saja. Saya atur resolusi Full HD, dengan grafis tinggi, masih jalan tanpa patah-patah.
Kipas yang hanya satu memang bekerja begitu kerasnya. Suhu laptop saat bekerja berat itu berada di kisaran 80-900C. Kipasnya berputar di 4300-an rpm. Terasa hangat memang, tapi bukan di bagian telapak tangan.
Baterai tahan lama
HP Elitebook 845 G9 memiliki satu baterai dengan kapasitas 51 Wh. Dengan baterai internal itu, dia mampu menemani saya bekerja 6 jam lamanya (office, browsing, musik, zoom, dll). Kalau main game, hanya sekitar 1-2 jam saja.
Bagusnya, saat pengisian daya, tidak butuh waktu lama. Dia menggunakan charger tipe-C 65 W. Pengisian daya 30 menit, dapat mengisi kapasitas baterai hingga 50%. Charger 45 W yang saya beli juga dapat dia terima. Dan kedua lubang tipe-C dapat kita manfaatkan untuk mencolokkan power.
Dia juga memiliki indikator pengisian daya yang bekerja seperti ini: saat kondisi di bawah 90%, warna oranye. Saat >90% dia berubah putih. Dan saat terisi penuh, dia mati. Sungguh hal sederhana yang memudahkan kita sebagai pengguna.
Upgrade HP Elitebook 845 G9
Laptop yang tebalnya tidak sampai 2 cm ini masih dapat kita tingkatkan performanya. RAM dan SSD saja sih. Tapi kita beruntung, karena ada 2 slot (dual channel juga) yang dapat kita maksimalkan hingga 64 GB.
Untuk membuka penutup belakang laptop agak bikin deg-degan. Pasalnya, memang tidak ada baut tersembunyi setelah mengendurkan 5 baut yang terlihat. Cuman, cover belakang itu tidak mudah kita angkat. Harus kita congkel dulu dengan pry tools (silakan cek video). Dan membuka penutup model klip seperti itu selalu membuat saya kita semua grogi.
SSD sendiri sudah sangat bagus, kapasitas 1 TB dengan model PCIe gen 4. Kita dapat menaikkannya lagi hingga 2 TB (atau mungkin lebih). Jangan sekali-kali akang coba memasukkan SSD M.2 Sata ke slot WWAN card! Karena hal itu dapat menyebabkan laptop mati. Syukur-syukur hanya mati suri. Tidak sampai mati total seperti pada ThinkPad T480s saya.
Kekurangan HP Elitebook 845 G9
Ada 2 hal yang perlu akang jadikan pertimbangan sebelum membeli laptop ini (kalau dibeliin sih lain cerita ya, hehe).
Pertama beratnya. Ya, laptop ini berat. 1,5 kg untuk Ultrabook yang terbilang baru itu berat. Total dengan charger dan kabel, menjadi 1,8 kg. Berat, tapi memang padat. Tapi berat, hehe.
Kedua, tidak ada slot pembaca kartu. Sama sekali. Tidak ada slot SD ataupun microSD. Padahal, ruang masih ada di kanan-kiri. Juga tidak ada RJ-45 (LAN), oh betul ini memang masih dapat diterima, karena kompetitor juga sama, kan.
Catatan lainnya
Ada saat-saat yang membuat saya frustrasi: masalah power. Tombol power (I/O) yang menyatu dengan keyboard itu kadang tidak dapat menyalakan laptop langsung. Harus tekan dua kali, ataupun tahan lebih lama. Atau bahkan dengan bantuan colok daya.
Beberapa kali saya mengalaminya. Setelah laptop shutdown, kemudian saya rapikan, layar tutup. Setelah beberapa waktu berlalu (hitungan jam), ketika akan menyalakan kembali itu tadi. Tidak bisa. Perlu cara-cara seperti itu. Bahkan yang paling parahnya, ketika tidak ada respon saat charger saya colok. Saya sampai perlu membuka penutup, untuk mencabut kabel baterai yang tersambung. Baru kemudian dia hidup kembali.
Saya tidak tahu masalahnya di mana. Untungnya sih HP menyediakan software diagnostik mandiri. Dia begitu komprehensif untuk menguji kondisi laptop kita. Saya cek dengan itu, dan memang ada pembaruan penting (kritis) bagian power. Saya jalankan dan install, untuk sementara masalah itu tidak muncul lagi.
Jadi?
Dengan harga, tarik napas, Rp41 jutaan, apakah laptop ini layak untuk akang beli? Kalau menggunakan uang pribadi tentu berat. Namun, kalau menggunakan uang perusahaan lain urusannya.
HP Elitebook 845 G9 memiliki semua fitur yang korporat inginkan. Juga saya sebagai pengguna. Dia Ultrabook yang mendukung kerja sejaligus hobi. Kapan lagi punya laptop yang bisa kita ajak ke dua dunia?
HP juga bukan merek abal-abal. Yang baru satu-dua tahun membuat laptop. Sehingga urusan purnajual, suku cadang, dan layanan teknis tentu tidak perlu diragukan lagi.