Kebagian juga saya merasakan HP Zbook Firefly 14 G10 A. Laptop keluaran akhir tahun 2023 yang sekarang harganya kian terjangkau.
Karena ada Z-nya, artinya laptop ini kelas Workstation, dan karena ada Book-nya, dia menjadi Mobile Workstation.
Laptop ini benar-benar mobile, ya Kang. Charger-nya USB-C 65W yang mungil. Berat laptop ini juga “hanya” 1,4 kg saja dengan panjang 31,5 cm, lebar 22 cm dan ketebalan yang 1,92 cm.
Material dan Desain HP Zbook Firefly 14 G10 A
Materialnya dari logam, aluminium dan plastik daur ulang. Konstruksinya sangat kokoh. Dia lulus uji standarisasi militer MIl-STD-810H. Iterasi terbaru dari sebelumnya 810G. Dia melewati 28 parameter yang berbeda. Guncangan, getaran, ketinggian, suhu, kelembaban, tekanan, debu, pasir, hujan, gerimis, dan segala rupa-rupa yang intinya, laptop ini membuat kita merasa aman untuk dibawa ke kondisi lapangan kita tidak tahu seperti apa kondisinya.
Secara desain dia mengingatkan saya pada HP Elitebook 845 G9 yang sempat juga saya ulas. Karena logo Z ini sudah berganti dengan logo modern HP. Desainnya minimalis elegan, yang buat sebagian orang mungkin membosankan.
Finisihing-nya rapi sekali dan tidak ada sudut-sudut tajam dan kasar yang terasa pada laptop ini. Semua halus, lembut, tapi kokoh.
Di bagian bawah ada 2 rubber feet yang panjang. Ini penting untuk menjaga agar laptop tidak mudah bergeser ketika diletakkan. Dan memberikan ruang sirkulasi udara yang lebih baik.
Berbicara sirkulasi udara, lubang masuknya ada di bawah, keluarnya ada di tengah belakang, sekilas tidak terlihat, namun besar dan panjang lubangnya.
Di sebelahnya ada speaker stereo, yang keluaran suaranya menggelegar. Hehe. Serius, laptop audio laptop ini bukan main kang. Nyaring, bening, luas. Mantaplah pokoknya.
Nantinya, kalau akang ingin membuka laptop ini juga relatif mudah, karena hanya mengendurkan 5 baut, lalu congkel, dan perlahan angkat.
Kelebihan dan Sekaligus Kekurangannya
Sekarang kita ke sisi kanan kirinya, yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangannya. Kelebihannya, karena ada 2 USB4 yang setara dengan Thunderbolt 3, yang kecepatannya 40 Gbps. Dia dapat kita gunakan untuk charging, transfer data, dan menyambungkan ke monitor eksternal.
Port yang umum digunakan juga masih ada, 2 USB-A dengan kecepatan 5 Gbps, HDMI 2.0, juga audio combo 3,5 mm. Audionya, sekali lagi, luar biasa bersih, luas dan bertenaga.
Ada 2 slot opsional, smart card reader dan SIM-Card. Namun dua-duanya tidak dapat kita tambahkan secara mandiri. Harus dari awal pembelian.
Ada slot kecil NanoLock, pengunci laptop kalau sedang dijadikan display.
Sedangkan LED mungil ini adalah indikator pengisian daya. Yang informatif. Warnya oranye saat kondisi baterai di bawah 90%, berubah putih ketika 90% ke atas, dan akan mati bila sudah terisi penuh.
Cakep, asli, cakep banget. Kenapa susah banget ya laptop-laptop lain mengikuti ini.
Nah, sampai sini ada yang mulai sadar apa yang tidak ada?
Betul tidak ada tempat pembaca kartu, baik itu MicroSD ataupun SD Card full. Juga tidak ada LAN-RJ45.
Namun untuk itu, saya sudah menyiapkan solusinya.
Spesifikasi HP Zbook Firefly G10 AMD
Sebelum kita lanjut ke spesifikasi. Saya perlu buka-bukaan ke akang sekalian. Jadi, laptop ini bukan milik saya. Saya sekadar dipinjamkan oleh AMD Indonesia untuk saya ulas. Dan seperti biasanya, laptop yang saya ulas benar-benar saya pakai untuk sehari-hari, kira-kira seminggu full saya menggunakan laptop ini.
Saya ajak dia berdesak-desakkan di kereta komuter lain, ajak rapat, presentasi, editing video, benchmarking hingga gaming.
Sebelum video ini tayang, tidak ada keharusan saya untuk mengirimkan ulasan ini ke AMD, jadi, review ini murni dari saya.
Nah, balik lagi ke spesifikasi.
Display dan Webcam
Saya mulai dari layarnya yang 14 inci. Layarnya sendiri menggunakan rasio 16:10, sehingga tinggi dan ringkas. Teknologinya dari IPS, sehingga sudut pandang luas. Kecerahannya 400 nits dengan tipe layar Matte anti-glare. Sehingga pemakaian luar ruangan masih mungkin kita lakukan.
Cakupan warnanya 100% sRGB. Saya tidak melihat warna yang aneh pada laptop ini. Tidak kemerah-merahan, kebiru-biruan, kehijau-hijauan. Jadi, untuk editing video atau foto, kita semakin percaya diri.
Tepian layarnya memang bukan yang paling tipis, tapi karena finishing halusnya, laptop benar-benar terlihat laptop mahal (walaupun sebenarnya kelas pemula untuk seri Zbook).
Bagian Webcam ini juga sudah ada penutupnya. Ada IR Camera opsional. Webcam 5MP lebih baik daripada laptop kebanyakan.
HP juga menambahkan beberapa fitur menarik AI pada Webcam yang memang layak sekali digunakan untuk meeting online.
CPU dan GPU
Ada CPU istimewa dibalik laptop tipis ini: AMD Ryzen 7 Pro 7840HS. Prosesor dengan teknologi Zen 4, 4 nm ukuran transistor-nya, 8 core 16 inti, dengan kecepatan dasar 3,8 GHz dengan Turbo hingga 5,1 GHz.
Sangat cepat, sangat mampu untuk menangani kerja-kerja ringan hingga berat.
Sedangkan GPU-nya “sekadar” bawaan. AMD Radeon 780M.
Jangan kecewa dulu, karena GPU ini disebut juga sebagai GPU internal tercepat tahun kemarin. Dan sampai sekarang AMD masih menggunakannya untuk jajaran produk Ryzen seri 8000.
AMD Radeon 780M ini memiliki 12 inti unit, yang kecepatannya dari 800 hingga 2700 MHz. Sudah RDNA 3, dan sudah memiliki inti akselerasi Ray Tracing. Sehingga kita dapat mengharapkan GPU ini untuk gaming 1080p.
RAM
Ada 2 slot RAM DDR5 5600 dual channel yang dapat kita maksimalkan hingga 64GB. Unit yang saya review menggunakan 1 slot 16GB, yang sudah sangat cukup untuk kerja office standar.
SSD
HP Zbook Firefly 14 G10 A ini menggunakan SSD M.2 NVMe PCIe gen 4 ya kang. Dari Samsung, performanya akang lihat pada hasil CrystalDiskMark berikut.
Ada satu lagi slot kosong yang dapat kita gunakan lagi. Slot yang sebenarnya untuk modem WWAN Card ya kang.
Hanya saja catatannya, SSD NVMe-nya harus yang memiliki celah seperti SSD M.2 Sata. Ukurannya 2242, akang harus menyediakan baut tersendiri untuk memasangnya.
Baterai
Untuk baterai, hanya ada 1 internal dengan kapasitas 51 Wh. Karena prosesornya istimewa, daya tahan baterai juga luar biasa. Dia sanggup menemani saya menonton nonstop 11 jam lamanya (offline).
Untuk kerja, sekitar 8 jam. Jadi dalam rentang waktu kerja, 8-17 sekali isi penuh, sanggup.
Bila habis, nah ini juga yang menyenangkan. Pengisian dayanya cepat. Dalam waktu setengah jam mengisi 40%, dalam waktu 1 jam mengisi 70%. Jadi, istilahnya, akang tinggal untuk istirahat, baterai yang tadinya 20% sudah dapat terisi 90%.
Belum lagi ada HP Power Manager, software untuk kita mengecek kondisi kesehatan baterai, dan mengatur perilaku pengisian daya. Misalnya, akang ingin tetap terhubung dengan catu daya tapi baterai tidak mengisi?
Bisa juga.
Keyboard dan Fingerprint HP Zbook Firefly G10 A
HP menyebutnya Premium Keyboard. Rasanya memang begitu. Permukaannya halus dan kesat. Dia dapat menyala dengan 2 tingkatan. Menyalanya pun bagus. Dia spill resistant. Artinya, kalau akang tidak sengaja menumpahkan minuman atau kuah soto ke keyboard ini, besar kemungkinan laptop ini akan selamat.
LED indikator juga lengkap. Ada pada tuts mute speaker, mute mikrofon, dan juga CapsLock. Begitu juga dengan tombol power yang menyatu dengan keyboard ini.
Awalnya saya rasa ini kekurangan. Tapi kenyataannya tidak. Karena posisi dia yang tidak diujung, sehingga minim salah atau tertukar antara Del dan Power. Tombol insert yang digantikan itu tetap ada, hanya bergeser posisi.
Untuk rasa keyboard-nya sendiri enak. Taktil, empuk tapi tidak lembek, dan nyaman untuk dipakai mengetik lama.
Di bawah keyboard itu ada trackpad yang sangat luas. Dia dari kaca, rasanya halus, lembut, presisi, dan premium. Kliknya terasa padat, senyap dan mahal.
Laptop yang aman
Tidak ada logo CPU atau GPU pada bagian palm rest, yang ada logo Wolf Security. Ini antivirus yang membuat kita tenang, walaupun banyak peringatan saat menggunakannya.
Bila membeli laptop ini, akang mendapatkan layanannya hingga 3 tahun lamanya. Fiturnya banyak untuk menjaga kita tetap aman dari malware, pishing, atau ancaman lain yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.
Nah di sebelahnya lagi, ada fingerprint yang sangat bagus performanya. Cepat sekali. Hanya saja, laptop yang saya gunakan tidak ada IR Camera-nya, sehingga tidak dapat menggunakan fitur Windows Hello.
Panas dan Bising
Ada kipas dan heatsink dengan pipa ganda yang besar. Selama penggunaan normal, kipas ini sangat tenang. Saat load tinggi, barulah kita dapat mendengar suaranya meraung-raung. Tidak sampai membuat rekan kerja kita melirik sih.
Dia juga mampu menjaga suhu di bawah 100 derajat. Amatan saya, saat kerja berat suhunya dapat menyentuh 90 derajat lebih. Namun anteng di 80-90 derajat. Tidak pernah menyentuh angka 100.
Sedangkan performanya tetap keluar. TDP sempat juga lebih dari 55W.
Jadi, kita benar-benar dapat menikmati kecanggihan dari si 7840HS ini.
Software, OS, Sertifikasi, Garansi
Dalam paket pembeliannya akang akan mendapatkan Windows 11 Pro Original. Pro ya Kang. Bukan HOME. Bagaimana dengan Office? Belum termasuk, jadi jangan berharap mendapatkan OHS yang memang targetnya adalah pelajar dan personal.
Laptop ini juga sudah mendapatkan sertifikasi ISV, yang artinya terjaga kompabilitasnya dengan aplikasi-aplikasi teknik, rekayasa, ataupun animasi
Sedangkan untuk garansi, saya cek hanya 1 tahun. Walaupun ada juga pilihan 3 tahun.
Benchmark dan Performa
Selama penggunaan, saya tidak merasa ada kendala dengan performanya. Semua serba cepat. Semua skor pengujian baik, bahkan beberapa dia mengungguli laptop dengan label gaming ya kang.
Yang saya suka adalah, dengan meyakinkan dia lulus stress test Fire Strike dan Time Spy. Yang artinya, memang sistem ini stabil, akang dapat mengandalkannya untuk kerja-kerja panjang dan berat.
Saya juga mengikutkan benchmark 3Ds Max, hasilnya dapat akang lihat sendiri.
Jadi kesimpulannya, untuk urusan AutoCad 2 dimensi jelas ringan sekali. Untuk 3 Dimensi, nah bisa tipis-tipis.
Sedangkan untuk gaming bagaimana?
Seperti biasa saya cek dengan Valorant yang butuh kecepatan dan Genshin Impact yang butuh visualisasi.
Dua-duanya dapat kita mainkan dengan setting Native HIGH.
Valorant mendapatkan FPS di atas 100 dengan charging, Gensin Impact sekitar sekitar 30-an FPS.
Untuk main tanpa baterai juga masih bisa. Valorant masih di atas 60-an FPS, sedangkan Gensin Impact, perlu turun ke Medium agar lebih nyaman.
Harga dan Beli Jangan
HP Zbook Firefly 14 G10 A ini tergolong baru. Belum ada tipe penggantinya. Akang dapat membelinya dengan harga mulai dari Rp24 juta.
Kalau pakai uang sendiri tentu tidak akan jadi-jadi membelinya. Namun, karena ini adalah laptop kantoran, jadi tugas kita adalah bilang ke bos supaya dibelikan.
Hehe.
Kalau akang memang pekerjaan akang sekalian bukan sekadar kata, tabel, dan presentasi. Ada kerjaan teknik-tekniknya, tentu laptop ini layak menjadi pilihan.
Kalau akang butuh yang lebih bertenaga, ada pilihan 15,6 incinya yang bernama HP Zbook Power. Prosesornya sama, yang membedakan dia menggunakan GPU dedicated RTX A1000.
Butuh yang trendi, Hp Zbook Studio. Kalau butuh yang benar-benar pekerja keras, HP Zbook Fury namanya.
Namun dua tadi sepertinya tidak masuk ke Indonesia.
Jadi
HP Zbook Firefly 14 G10 A ini memang sesuai namanya. Dia Laptop Mobile Workstation kelas pemula. Meski begitu, performa dan kualitas pengerjaannya tidak boleh akang remehkan. Dia sanggup mengerjakan kerjaan-kerjaan teknik ringan hingga sedang.
Saya tidak akan menolak, bila kantor membelikan laptop yang memang tampilannya seperti laptop bisnis pada umumnya ini.