Mencoba Skutik Sexy dari Yamaha: Lexi 125

mencoba yamaha lexi

Merah, meriah, dan Sexy … Hmmm

Kemarin pagi teman datang ke kantor. Menggunakan motor. Baru. Terlihat gagah dengan balutan warna merah. Ini toh yang dibilang “Smart is The New Sexy” oleh Rossi.

Saya sama sekali tidak mengikuti beritanya. Tidak juga kepo dengan fitur-fiturnya. Saya hanya tahu, Lexi adalah Skutik Maxi dengan dek yang rata. Dihadirkan untuk membendung laju Vario 125-nya Honda.

Tanpa pengetahuan lainnya, saya minta untuk mencoba barang yang baru ia beli bulan Juni 2018 ini.

Koridor

Namanya juga tes ride. Sekadar icip-icip. Dari kantor keliling ke PRJ dan sekitarnya. Jarak tempuh pendek, di coba berboncengan dan sendiri. Dengan medan jalan kebanyakan aspal, dan sedikit konblok. Motor baru menempuh 135 km. Baru banget.

Ergonomi

ergonomi yamaha lexi

Nyaman sekali. Pas di badan saya yang kecil ini. Stang tidak terlalu jauh, tidak terlalu ke bawah atau ke atas. Dudukan pas, pijakan lebar dan bisa selonjoran sedikit. Meski tidak selebar NMAX, tapi cukup untuk membuat posisi riding tidak monoton.

Desain

gambar speedo meter yamaha lexi
Lega dan Full Digital !!!

Ini soal selera. Karena saya sudah punya gebetan, jadi melihat Lexi yang dibilang Sexy ini biasa saja. Hati tidak berdesir dibuatnya. Datar. Cuma, yang menarik adalah panel speedo meternya yang besar. Luas, seperti pada Pamannya Aerox 155.

shock breaker lexi

Dari depan ke tengah terlihat gagah dan elegan. Sayangnya di bagian belakang, terlihat jadulnya: saya jadi teringat Supra jaman dulu.

stop lamp lexi
bagian ini nih yang nggak pas.

Saat dipakai

Jinjit balet. Hehe. Tinggi saya berapa ya, hmm, kayaknya nggak sampai 170cm deh.

Starter halus sekali, senyap. Sayangnya tidak begitu saat gas ditarik. Beraaaat. Sampai kecepatan 60 kpj tangan saya bergetar.

gambar stang yamaha lexi
Bisa bikin Lampu Hazard juga neh, juga ada fitur SSS yang bikin starter jadi senyap.

Peredam kejut di depan sangat halus, tapi tidak dengan belakang. Khas Yamaha sekali: Jeblug, saat ada gelombang. Kaku. Buat yang terbiasa dengan Shock lembut ala Honda atau Suzuki mesti merasakan perbedaan ini. Untungnya di tolong oleh Jok yang super nyaman, yang memang juga jadi andalan pabrikan asal Jepang ini.

Untuk pengeraman saya dibuat PD dibuatnya. Pakem depan belakang, Kang!

pengereman yamaha lexi
Cakram single piston segede jengkol. hehe

Utilitas

Dek rata dan lega, muat nasi box berapa bungkus nih ya. Hehe. Bagasi lega dan lebar. Saya coba memasukan Helm Full face, bisa. Tapi jok tidak bisa ditutup. Coba ganti beberapa posisi, memang tidak bisa. Pengamatan saya, gara-gara ada aki di sana, porsi bagasi berkurang jadinya.

Kompartemen hanya ada satu di sisi kiri. Cukup luas juga. Yang menarik, ada colokan power. Seperti yang ada di mobil. Di sana tertulis “Power Outlet 12V 1A 12W”. Lumayan buat mengisi baterai gawai tanpa perlu bawa Powerbank lagi. Fitur yang menjadi dambaan para pejuang jalanan (Ojol dan kawan-kawan).

Colokan power mirip yang ada di mobil

Spesifikasi

Nah, untuk yang ini silahkan mampir ke laman resmi Yamaha ya Kang.

Jadi …

Saya bukan target pasar dari Si Sexy Lexy ini. Harganya yang hampir 20 jutaan membuat Address-nya Suzuki kian Sexy. Tapi, buat yang bosan dengan Riding Experience Vario 125, Lexi ini menarik. Dia memang tidak selincah Vario, tapi dia bisa memberikan kelebihan yang harusnya jadi prioritas: kenyamanan.

Skutik Sexy Yamaha Lexy
Sesi Pemotretan. hihi.

 

2 thoughts on “Mencoba Skutik Sexy dari Yamaha: Lexi 125

Tinggalkan Balasan