Asus PadFone S Review 2018: Masih Layak Beli?

review asus padfone s 2018

Layar Full HD, Chipset Snapdragon 801, Jaringan 4G LTE, 4K video. Tiga tahun lalu, Asus PadFone S pernah sejajar dengan para Raja.

___

Saya sadar betul, ini tahun 2018. Apa menariknya membahas masa lalu. Mengulas handphone yang tidak lagi disebut-sebut.

Harga alasannya. Lagi juga, coba lihat ponsel masing-masing. Sudah berapa lamakah ia menemani, 2 tahun, 3 tahun?

ASUS PADFONE S diperkenalkan tiga tahun lalu. Pertengahan 2015. Sebutan PAD dipilih karena ia bisa menjadi sesuatu yang lain: Tablet. Letakkan PADFONE S di Docking, lalu jadilah ia tablet berlayar 9 inchi. Pasangan itu dijual Rp 3.499.000. Dulu.

Kini?

isi di dalam kotak asus padfone s

Kisaran sejuta handphone itu bisa saya miliki. Baru. Meski saya harus merelakan Docking—yang kemungkinan juga tidak akan saya gunakan.

Jadi, apa menariknya?

Spesifikasi Asus PadFone S

  • Layar 5 Inchi, Full HD (1920 x 1080)
  • OS Kitkat 4.4 (Bisa Upgrade ke Marshmallow 6.0.1)
  • Dimensi 143.93 x 72.46 x 9.98 mm, berat 150 g
  • Chipset Qualcomm Snapdragon 801 MSM8974AB (Quad Core 2,3GHz)
  • RAM 2GB, Memori internal 16GB (ada selot khusus Micro SD, bisa tambah hingga 64GB)
  • Jaringan 4G LTE FDD, WLAN 802.11 a/b/n/ac (2.4GHz dan 5.0GHz), Bluetooth 4.0, NFC
  • GPS, GLONASS, A-GPS
  • 2300mAh Li-Polymer (tanam), Charger 10W (5V 2A)
  • Kamera belakang 13MP, f/2.0, Pixel Master; kamera depan 2MP
  • Perekaman video 4K (3840 x 2160), 1080p, 720p @ 30 fps dan 60 fps (Slow Motion)
  • Audio jack 3.5mm, micro USB

kotak asus padfone s

Bagi saya, Snapdragon seri atas (800-an), layar Full HD, dengan perekaman video 4K. Coba sebut handphone terbaru harga sejuta yang memiliki spesifikasi seperti itu. Xiaomi Redmi 5A? Lewat. Motorola Moto C Plus? Lewat. Bahkan, handphone di kelas harga 2 jutaan lebih juga belum tentu memilikinya. vivo V7 contohnya (layar HD+ dengan perekaman gambar maksimum 1080p).

Namun, ASUS PADFONE S bukan tanpa kekurangan. Hal yang paling menonjol adalah software/ firmware-nya. Asus hanya menyediakan peningkatan dari Kitkat ke Marshmallow saja. Tidak ada Nougat, apalagi Oreo.

Kalau begini, batal beli?

screenshot asus padfone s

___

Isi di dalam Kotak Asus PadFone S

  • Asus Padfone S itu sendiri. Bodi dominan plastik. Tapi rasanya sangat kukuh. Nyaman digenggam, sama sekali tidak licin. Bagian belakang yang pekat tapi empuk adalah favorit saya.
  • Charger, adaptor dengan kabel data micro USB terpisah. Keluaran dayanya 5V; 2A (10W). Bukan QuickCharge 2.0.
  • Earphone model In-Ear Monitor. Dengan 3 ukuran ear tips yang berbeda. Ini yang mengejutkan.
  • Kartu-kartu. Petunjuk dan garansi.

isi di dalam kotak asus padfone s

___

Sejak dibuka dari kotak, Asus Padfone S berjalan di sistem operasi Android Kitkat. Tampilanya membuat nostalgia. Cuma, buru-buru saya cek pembaruan software. Gagal. “Alat anda sudah paling mutakhir”, katanya.

Kenyataanya tidak begitu. Laman Asus menyediakan file pembaruan. Ada banyak, dan kita harus cermat memilihnya.

Asus Padfone S yang ada di tangan saya ini garansi Datascrip. Dengan model PF500KL, Build Number KOT49H.WW. Dua huruf terakhir tadi menjadi penentunya. Maka, setelah itu tinggal cocokkan file yang tersedia dengan model yang kita punya. Versi MMB29P.WW_PadFone-13.6.5.35-20161006. Unduh, pasang, selesai.

upgrade asus padfone s marshmallow

Semudah itu?

Tidak juga. Bagi yang belum pernah melakukan Upgrade manual tentu membuat tegang. Ditambah lagi, pengguna harus masuk ke Sistem Recovery untuk melakukannya.

___

Namun, bila sudah berhasil upgrade ke Marshmallow rasanya menyenangkan juga. Firmware ikut naik, hingga pengguna mendapatkan ZenUI seri 3.0. User Interface khas Asus itu penuh warna. Juga variasi.

Perbedaan dari Kitkat ke Marshmallow terasa di sana sini. Tapi yang paling saya suka: dapat scroll ke bawah dari  tengah halaman untuk melihat notifikasi dan pengaturan cepat. Mereka kini menyatu. Tidak lagi terpisah sapu bawah dari sisi atas kiri notifikasi dan sapu bawah dari sisi kanan atas pengaturan cepat.

Sapu ke atas dari tengah halaman juga sekarang bisa. Memunculkan panel pengaturan utama. Di bagian laci juga terjadi perubahan. Sekarang penggolongan aplikasi bisa kita lakukan secara manual atau otomatis.

Tampilan dari menu aplikasi yang berjalan juga mengalami perubahan. Modelnya kini seperti pada Lollipop dan Marshmallow umumnya.

Apakah fitur Doze ikut hadir juga? Entahlah. Yang jelas bagian baterai memang mengalami perubahan.

Apakah saya merindukan segala fitur Nougat? Jelas iya. Yang paling utama adalah bundel notifikasi. Selebihnya ZenUI 3.0 telah memberikan cukup banyak fitur untuk dinikmati. Meski ternyata, ada satu fitur kunci yang ketidakhadirannya bisa bikin keki: Ketuk dua kali untuk menghidupkan/ memadamkan layar.

antutu asus padfone s

Selama penggunaan, PadFone S tidak mengeluarkan panas berlebih. Tidak lemot. Di ajak Main Game Mobile Legend juga lancar. Asphalt 8? Belum selesai download “isi” nya yang lebih dari 1,5GB itu Kang!

___

Secara tampilan fisik, Asus Padfone S terlihat sederhana. Hitam Elegan. Desainnya klasik dengan tepian besar-besar. Saya tidak memiliki masalah dengan itu. Sama sekali tidak mengurangi estetika, dipandang enak, digenggam nyaman. Cuma, masalahnya ada pada peletakkan tombol power dan pengeras suara.

Posisi tombol power ada di atas volume. Sangat sulit sekali menjangkaunya dengan satu tangan. Asus tidak memberli pilihan lain untuk memati-hidupkan layar IPS LCD 5 Inchi Full HD itu dengan bantuan gesture apapun. Menyengsarakan.

Posisi pengeras suara juga sangat tidak lazim. Di bagian belakang, di bawah kamera. Keluaran suaranya? Menyedihkan. Kecil, cempreng, mono-nya terasa sekali.

gambar asus padfone s

Di bagian depan tidak ada tombol fisik apapun. Jadi, jangan tanya apakah tombol navigasi PadFone S ini ada lampu LED-nya atau tidak. Pengguna dihadapkan hanya pada pilihan navigasi On Screen. Ukurannya besar, di sentuhnya mudah. Cuma ternyata, bagian ini memakan porsi layar cukup besar. Jadi, sebenarnya porsi layar yang dapat dinikmati bukan 5 inchi murni. Mengganggu? Sedikit.

Untungnya, secara umum build quality Asus Padfone S ini sangat baik. Bodinya memang plastik, tapi solid. Layarnya memang terpangkas, tapi sudut pandang tetap luas, tingkat kecerahan juga baik (bisa diatur secara otomatis dan profil bisa di atur).

Bila ada keluhan hardware, mungkin ini: Baterai yang kapasitasnya hanya 2300mAh dan selot kartu yang hanya ada satu (tipe Micro SIM).

Asus PadFone S Review 2018

Tapi, tenang dulu. Asus PadFone S ini baru habis baterai setelah 3 hari kemudian …

Jika posisinya stand by dan sesekali saja digunakan, hehe.

___

Sekarang, mari kita lihat matanya. Spesifikasinya memang sederhana, sebatas 13MP dengan bukaan lensa f/2.0. Tapi fitur melimpah ruah. Penggunaan mudah. Serta hasilnya Wah. Kita mulai dari sesuatu yang tidak dimiliki oleh kamera di rentang harga ini: Perekaman video secara 4K.

Resolusi 4K sekitar 3840 x 2160 piksel. Sedangkan Full HD hanya 1920 x 1080 piksel. Dengan perbedaan piksel tadi, kualitas video 4K harusnya lebih jernih dan tajam dibanding full HD biasa.

merekam video 4k di asus padfone s

Cuma, jangan terlampau girang dulu. Merekam 4K membutuhkan kapasitas memori yang besar. Di tambah lagi, sudut pandangnya berbeda dengan Full HD, terjadi cropping, gambar terlihat lebih dekat.

Fitur perekaman yang tidak kalah menarik adalah Slow Motion dan Timelapse. Slow Motion bahkan bisa digunakan saat resolusi Full HD.

Sedangkan untuk foto sendiri fiturnya sangat banyak. ISO bisa diatur hingga nilai 50 (biasanya terendah 100). Kamera itu juga pintar, bisa membaca situasi, kemudian memberikan solusi metode pengambilan gambar yang sesuai.

kamera asus padfone s

Saat kurang cahaya misalnya, akan muncul ikon burung hantu, tekan itu maka kita masuk ke Mode Low Light. Bila perdedaan cahaya terasa tajam, maka ikon HDR akan muncul.

Total ada 19 fitur yang dapat pengguna mainkan, dirancang untuk berbagai situasi dan menampung daya kreasi kita sebagai juru foto. Mau disebut satu persatu?

Baiklah: Auto, HDR, Beautification (untuk wajah sesuai keinginan), QR code (membaca QR), Low light (agar gambar terlihat jelas, tapi mengorbankan ISO dan resolusi), Night (kecepatan rana dibuat rendah), Depth of Field (mirip punya motorola), effect (semacam filter gitu), selfie, GIF animation (buat seru-seruan), Panorama (ambil gambar sangat lebar), Panosphere (foto 360o), Miniature (membuat kesan seolah-olah gambar adalah mini), Smart Remove (menghilangkan background bergerak yang menggangu), All Smile (foto grup biar dapet senyum), High Speed (untuk menangkap aksi), Slow Motion (supaya trik pesulap bisa ketahuan, #eh), dan Timelapse (itu loh kayak si videonya Casey Neistat).

Fiuuh …

Ini contoh mode Depth Effect, atau bahasa lainnya: Bokeh Palsu

bokeh kamera asus padfone s

Ini kondisi kurang cahaya,

dengan iso 50

Ini kondisi outdoor, cahaya berlebihan

hasil jepretan kamera asus padfone s

Foto makanan?

Kesan saya terhadap kamera Asus Padfone S: Paling bagus di kelas harga sekarang. Banyak fitur, fokus cepat, menangkap cepat, hasil memuaskan.

Ada satu lagi yang tidak termasuk dalam fitur: Digital Stabilization. Fitur ini dapat digunakan baik untuk video maupun mengambil gambar.

Menarik? Sangat.

___

Tiga tahun lalu, Asus PadFone S pernah sejajar dengan para Raja. Sebut saja Samsung Galaxy S5. Kini, ia memang tak lagi di puja. Hanya, bila ditanya mana handphone sejuta dengan kamera yang bisa bikin bangga?

Kini saya punya jawabannya.

hasil kamera asus padfone s

___

Kelebihan Asus PadFone S

  • Kinerja OK
  • Display Full HD
  • Kualitas pengerjaan jempolan
  • Kamera melimpah fitur dengan hasil memuaskan
  • Ada NFC-nya loh (lumayan buat ngecek saldo uang elektronik)

Kekurangan Asus PadFone S

  • Software terbatas hingga Marsmallow saja
  • Single Sim + Micro SD (tidak bisa dual sim)
  • Kapasitas baterai kecil, tidak kuat diajak lari seharian

___

Sekian dulu kang, bila ada uneg-uneg tumpahkan saja di kolom komentar. Atau, sekadar berbagi juga tidak mengapa. Jangan sungkan, Kang. Anggap saja warung orang.

hehe,

salam

diki septerian

15 thoughts on “Asus PadFone S Review 2018: Masih Layak Beli?

  1. Wah… nih HP yang paling lama yang pernah saya pake. Pembelian sekitar 2014an pas masih (katanya) promo diharga 3.5 an jadinya saya buru-buru beli juga yang ternyata harganya malah netap bahkan turun (kayak ceritanya Moto G5s). Dulu juga Xiaomi Mi4 lebih mahal dari ini makanya saya beli ini. Nih HP kameranya bagus di masanya, ada fitur low light ngebantu banget & bagus buat daylight. Layar Super IPS+ jadi bisa disombongin juga pas dulu buat banding sama AMOLED yang pas jamannya masih gampang kena efek burn in. Buat main game pun masih kuat nih HP sebenernya sampe sekarang cuman emang udah gak bisa diandelin buat game game yang HD semacam Asphalt 9. Nih HP sukses buat saya nunda ganti HP selama 2 tahun, sampe akhirnya ngalamin isu ghost touch yang sebenernya juga karna faktor umur & wajar sih pas bulan desember tahun lalu. Jadi pengen gitu rasanya ada HP semacam Padfone ini, dulu ada rumor asus bakal ngeluarin Padfone S2 ditahun 2016 & sampe sekarang gaada kabar nya :'(, jadi sekarang saya dah megang Motorola deh jadi daily driver

      1. Bikin pembahasan yang lebih detail dong cara update padfone s ke marsmallow. Soalnya masih ada yang ga paham caranya termasuk saya.

  2. wah, mantab. baru aja beli bekas sama dockingnya. MMnya gimana? pengen update tapi takut kenapa-napa soalnya dapet yg 3/64 hehe

  3. Beli Februari 2015 sampai sekarang 2020 masih jadi andalan,pernah 2 kali ganti batrai dan 1 kali ganti lcd, masih kuat main PES 20 meski main PUBG agak patah2 sekarang, mau ganti nunggu bisa beli hp 5G 😀

  4. Saya make ini baru” aja ini, abis make iph 5s rasanya aga lemot gitu, tpi abis di up ke Marshmallow klo liat youtube kadang gambar suka ilang tiba” tapi ada suara sama main game suka crash ya. Itu kenapa ya min? apa emg dia gacocok di marsmallow apa gmna?

Tinggalkan Balasan