ASUS Vivobook S14 OLED: AMD Ryzen AI 9 365 dengan Layar Memukau

 

AMD Ryzen AI 9 365

Mungkin ASUS Vivobook S14 OLED ini jawabannya. Kalau memang Akang sekalian butuh laptop yang ringkas, baterai tahan lama, tampilan layar tidak hanya enak dipandang mata, namun juara, dengan performa yang juga nyaris tanpa kompromi.

Inilah pengalaman saya menggunakan Ultrabook 14 inci dengan prosesor AMD Ryzen AI 9 365 itu.

ASUS Vivobook yang jauh berubah?

Dalam benak saya, ASUS Vivobook adalah penerus seri A dan K yang dulu sempat menguasai pasar laptop murah dengan performa tinggi. Segmentasi yang memang fokusnya pada spesifikasi bukan pada rasa dan build quality.

Laptop pertama saya (yang saya beli dengan uang sendiri, bukan pemberian orang tua, ehm), adalah Asus K401LB. Laptop yang sesuai dengan kategori tadi, harga murah, performa tinggi, namun ringkih. Kira-kira 1,5 tahun pemakaian, engsel bermasalah. Enam bulan kemudian, engsel satunya lagi bermasalah.

Orang servis mengira karena sering tertindih benda berat. Kenyataannya bukan begitu: karena engsel menempel pada plastik, sehingga setiap kali membuka laptop, sedikit demi sedikit, lama kelamaan plastik itu kalah, patah.

Asus Lumina OLED

Saya rasa pengalaman itu tidak akan terjadi pada ASUS Vivobook S14 OLED M5406WA ini. Laptop itu dapat saya buka menggunakan satu tangan dengan mudah. Dan yang penting juga, dia dapat terbuka hingga nyaris 180o. Sehingga membuat saya tenang ketika membuka dan menutup laptop, ataupun ketika laptop tidak sengaja tersenggol.

Secara keseluruhan, kualitas pengerjaan laptop dengan panjang 31 cm, lebar 22,2 cm tebal 1,6 cm dan berat 1,3 kg ini baik. Material bodinya dari logam. Dia pun sudah lulus uji militer Mil-STD 810H.

Mil-STD 810H AsusSepertinya, ini saat yang tepat untuk membuang jauh-jauh pikiran bahwa ASUS Vivobook adalah laptop kejar performa yang tidak mementingkan kualitas pengerjaan.

**

Porta Koneksi ASUS Vivobook S14 OLED M5406WA

Dengan desain yang relatif ramping, ASUS Vivobook S14 OLED M5406WA tidak melupakan urusan porta koneksi. Hanya ada 2 yang kurang: LAN RJ-45 dan pembaca kartu SD. Sebenarnya itu sudah sangat wajar untuk laptop yang tergolong Ultrabook ini.

porta koneksi asus vivobook s14 oled

ASUS tetap memberikan 4 USB: 2x USB A 3.2 gen 1, 2x USB C. Salah satu USB-C itu juga istimewa, karena sudah mendukung USB4 (40 Gbps), sehingga ketiadaan Thunderbolt tidak lagi kita rindukan.

Sedangkan USB-C yang satu lagi sebatas hanya 3.2 gen 1. Namun tetap mendukung untuk PowerDelivery dan DisplayPort. Porta HDMI 2.1 juga masih ada, begitu juga dengan audio jack 3,5mm dan pembaca kartu MicroSD.

Display ASUS Vivobook S14 OLED yang “Menyala Abangku!”

Sesuai dengan namanya, ASUS Vivobook S14 OLED menggunakan panel OLED pada layarnya. Saya cek panel itu dari SAMSUNG, yang memang terkenal dengan kualitasnya. Layar 14.0 inci, dengan resolusi 3K (2880 x 1800), aspek rasionya 16:10 sehingga membuat laptop kian ramping.

Spesifikasi lain layar itu juga menarik, 120Hz refresh rate, kecerahan 400nits (600nits HDR peak brightness), sudah 100% DCI-P3 color gamut, kontras rasio 1.000.000:1 (ya akang tidak salah baca, 1 juta!).

Ada VESA CERTIFIED untuk HDR True Black 600, 1,07 miliar warna, sudah tervalidasi juga oleh PANTONE untuk keluaran warnanya (hasil kalibrasi delta e sangat rendah, dan dalam pandangan saya juga warna terlihat seimbang).

layar asus vivobook s14 oled

Tipe layar itu glossy sehingga saat awal menggunakan saya perlu atur agar lebih nyaman dipandang (walaupun sebenarnya dia menggunakan 65% lebih sedikit cahaya biru yang berbahaya). Terakhir, untuk yang suka kepo: screen-to-body ratio sekitar 87%.

Sungguh layar yang di atas kertas sangat menarik, menyala abangku!

Kenyataannya, kalau akang terbiasa dengan layar IPS MATTE seperti saya, tentu butuh penyesuaian. Untungnya kita dapat mengatur profil layar sesuai dengan keinginan. Asus juga mengerti kekhawatiran kita akan burn-in, karena itu mereka menyediakan pengaturan agar itu tidak terjadi.

outdoor asus vivobook s14 oled

Keyboard ASUS Vivobook S14 OLED M5406WA

Porta koneksi sudah lumayan, display luar biasa. Bagaimana dengan salah satu faktor yang membuat laptop itu enak dipakai atau tidaknya—papan ketiknya?

Kabar baiknya, keyboard itu bisa menyala. RGB pula. Tidak hanya monoton LED putih. Tuts keyboard itu juga besar-besar, agak cekung sehingga lebih nyaman, dengan jarak perjalanan (key travel) 1,7 mm. Termasuk dalam untuk ukuran laptop sekarang. Asus menyebutnya sebagai ErgoSense.

Buat saya keyboard itu ok. Masih kalah enak dengan keyboard ThinkPad X1 Extreme (hmm, ini sih memang beda standar kang, huhu). Tombol power yang menyatu dengan keyboard juga tidak mengganggu (saat disentuh tanpa sengaja tidak akan terjadi apa-apa, juga karena posisinya bukan paling pojok, jadi menekan tombol DEL tetap normal-normal saja).

keyboard asus vivobook s14 oled amd ryzen ai 9 365

Hanya ada 2 kekurangan yang saya rasakan, pertama tombol page up dan page down yang tidak khusus (harus menekan Fn dulu), dan posisi telapak tangan yang agak sedikit ke kanan. Posisi trackpad tidak benar-benar ada di tengah, dan jari kelingking kanan saya tidak berada pada papan ketik itu.

Oh, berbicara tentang trackpad, papan sentuh itu luas dan lebar. Rasanya halus dan padat, ada bonus gesture pada ujung sisi-sisi juga (untuk volume, brightness, playback, dan aplikasi ScreenXpert).

Apakah ASUS Vivobook S14 Oled mudah dibongkar?

Sayangnya tidak begitu. Ada 10 baut bintang (bukan plus seperti biasa) yang harus kita buka. Dan tambahan 1 baut tersembunyi di tengah. Saat sudah dibuka, penutup belakang juga tidak langsung dapat diangkat. Perlu cangkir hisap, dan juga klip agar penutup dapat terbuka sepenuhnya.

Merepotkan.

bongkar asus vivobook s14 oled

Sebenarnya tidak banyak juga hal yang dapat kita lakukan setelah membukanya. RAM 24GB LPDDR5x tersolder bersama motherboard. Wi-Fi-6 (Mediatek MT7922) juga begitu. Hanya SSD (dari Crucial/ Micron Technology) 1 TB PCIe gen 4 NVMe 2280 yang masih dapat kita tingkatkan.

Oh, baterai juga pastinya. Masih dapat kita ganti juga kalau-kalau nantinya sudah semakin renta.

isi di dalam asus vivobook s14 oled m5406wa

AMD Ryzen AI 9 365

AMD Ryzen AI 9 365, seperti namanya, termasuk ke dalam keluarga AMD Ryzen AI 300 series. Arsitekturnya Zen 5, Core-nya 10, Thread-nya 20, dengan kecepatan dasar 2.0 hingga 5.0 GHz bila diperlukan. Proses fabrikasinya 4nm, sedangkan TDP dasarnya 28W, yang dapat naik hingga 54W sesuai dengan beban kerja.

hwinfo asus vivobook s14 oled

CPU (Central Processing Unit) itu ditemani oleh iGPU (integrated Graphic Processing Unit) AMD Radeon 880M yang arsitekturnya RDNA 3.5, intinya 12, dan RAM-nya dapat diatur hingga 8 GB. Ada juga NPU (Neural Processing Unit)—yang menjadi dasar perhitungan kemampuan AI—dengan arsitektur XDNA 2 berkemampuan 50 TOPS (Tera Operation per Second).

Secara spesifikasi, bila dibandingkan dengan AMD Ryzen 7 8840HS yang ada pada Lenovo Yoga 7 2in1 yang sempat saya ulas kemarin, CPU dengan kode nama Strix Point ini lebih unggul (10 core vs 8 core, RDNA 3.5 vs RDNA 3.0, 50 TOPS vs 16 TOPS).

Namun, seperti apa kenyataannya?

Kinerja ASUS Vivobook S14 OLED AMD Ryzen AI 9 365

Menggunakan ASUS Vivobook untuk pekerjaan kantor (Excel, PowerPoint), sambil multitasking jelajah internet dengan tab banyak-banyak, mendengarkan musik (oh loud speaker-nya lumayan, kang) bukan masalah sama sekali. Cepat, gesit, gegas. Saya yakin akan semakin banyak pekerjaan yang dapat akang lakukan dalam sekali waktu dengannya.

asus vivobook s14 oled

Begitu juga untuk pekerjaan kreatif (menulis, membuat konten video atau foto, desain grafis, dan lain-lain), terasa mudahnya. Apalagi ingat, layarnya yang tidak hanya tajam, namun juga akurat.

Rendering video dengan Davinci Resolve, misalnya. Video Full HD 24-60p durasi 8 menit selesai dalam 1 menit 11 detik saja. Video 4K 7 menit (24p) selesai dalam waktu 1 menit 30 detik. Untuk rendering 3D, saya coba Blender BMW, selesai dalam waktu 2 menit 21 detik (04 menit 53 detik dengan Lenovo Yoga tadi).

Urusan AI… nah ini yang belum saya jelajahi lebih lanjut. Punten, kang. Saya hanya pengguna kasual Copilot dan ChatGPT. Sempat mencoba AMUSE untuk ilustrasi. Yang saya perhatikan NPU baru benar-benar bekerja ketika menggunakan AMUSE (offline setelah download paket bahasanya) itu.  

Gaming ASUS Vivobook S14 OLED M5406WA

Seperti biasa saya mencoba Valorant, Wuthering Waves, dan juga eFootball 2024. Yang tidak biasa adalah Black Myth: Wukong. Game AAA yang harganya mendekati Rp1 juta itu. Namun, karena saya belum berkomitmen untuk gaming, saya tunda dulu. Untungnya Game Science (pengembang) menyediakan benchmark tools gratis untuk menguji sistem kita.

Hasilnya?

Valorant Native (1800p) HIGH, berjalan di 80-120 fps. Wuthering Waves Native BALANCE, dapat 35-45 fps. Sedangkan eFootball 2024 1200p HIGH, hanya mendapat 15 fps. Dia mulus bila kita ubah pengaturan menjadi LOW.

valorant asus vivobook s14 oled amd ryzen ai 9 365

Black Myth: Wukong, 1200p LOW fps rata-rata pada angka 41 fps. Kira-kira begitu hasil benchmarking-nya kang.

Hasil yang saya rasa hebat dan sedikit di luar dugaan terhadap AMD Ryzen AI 9 365 ini. Hasil benchmark dapat akang lihat pada grafik (cek video).

Kipas dan Suhu

Bagaimana dengan tingkat kebisingan dan panasnya? Secara umum nyaman. Ada dua kipas yang bekerja dengan baik untuk mendinginkan laptop tipis ini. ASUS juga menyediakan 4 mode kipas yang dapat kita atur sesuai kebutuhan: Whisper (paling pelan dan tenang, kira-kira 3500 rpm), Standar (normal, kira-kira 4900 rpm), Performance (mulai terdengar, 7000 rpm), dan Full Speed (terdengar seperti mesin jet, 8000 rpm).

suhu asus vivobook s14 oled

Hasil pantauan saya untuk suhu, ketika main game atau load tinggi, berada pada kisaran 80oC. Bagusnya, tidak terasa mengganggu di tangan.

Baterai ASUS Vivobook S14 Oled

Ada baterai berkapasitas 75 Wh dibalik laptop sekecil ini. Itu sangat besar, luar biasa besar. Angkat topi untuk ASUS yang dapat memadatkan baterai dan semua komponen lainnya secara cermat.

Daya tahan sendiri (oh iya, sisa kapasitas baterai ini 71 Wh), paling lama yang bisa saya dapatkan adalah 12 jam 28 menit (dari 99%-6%) menggunakan mode BEST Efficiency, tingkat kecerahan layar 50%, pekerjaan office, online, intinya multitasking. Sedangkan mode BALANCE mampu menemani saya sekitar 7 jam 18 menit. Untuk mode BEST PERFORMANCE, tembus 2 jam 42 menit.

baterai asus vivobook s14 oled

Impresif sih, menurut saya kang. Dengan bodi kecil, performa laptop dengan baterai yang nyaris tanpa beda bila kita mencolok daya. Laptop ini benar-benar dapat menemani akang sekalian yang sehari-harinya sibuk ke sana kemari, misalnya.

Belum lagi dengan kecepatan pengisian dayanya (USB-C, Output 90W) yang terbilang cepat. Dalam waktu 30 menit, bertambah sekitar 50%. Satu jam 85%. Wow kan, ingat baterainya 75 Wh!

Tidak hanya itu, ASUS juga menyediakan Battery Care untuk menjaga kesehatan baterainya. Treshold kalau pada laptop Lenovo. Bila kita mengaktifkan battery care tadi, pengisian daya akan dibatasi hingga 80% saja. Sehingga aman kalau misalkan kita lupa mencabut kabel charger itu misalnya.

Jadi?

Dengan harga sekarang yang Rp18 jutaan (perhatikan tanggal postingan ini ya kang), ASUS Vivobook S14 OLED M5406WA sudah dapat akang miliki. Nanti juga akang akan mendapatkan Windows 11 Home Single Language, Office Home Student (OHS) 2021, juga backpack. Garansi yang ASUS berikan adalah 2 tahun.

Memang terasa mahal untuk kita-kita yang terbiasa menggunakan laptop bekas harga Rp3-5 jutaan.

Namun, buat akang yang memang tidak mau pusing dengan barang bekas, dan ingin punya laptop yang bisa dipakai hingga 3 sampai 5 tahun lagi (atau lebih), laptop ini layak akang pertimbangkan. Dia ringan, ringkas, teruji (MIL-STD810H), display juara, performa (nyaris) pelahap segala, baterai tahan lama, dan dukungan purnajual (software dan hardware) yang baik.

Urusan beli atau tidak saya kembalikan ke akang sekalian. Saya sekadar mengabarkan. Terima kasih sudah membaca hingga akhir. Adakah di sini yang sudah dan masih menggunakan ASUS Vivobook sebagai daily driver-nya? Boleh berbagi pengalaman di kolom komentar ya kang.

 

Tinggalkan Balasan