Satu lagi Laptop Core i5 murah yang dapat akang miliki: Dell Latitude E7270. Dia bukan laptop murahan. Bodinya terbuat dari magnesium sehingga kuat dan ringan. Bahkan, varian touchscreen menggunakan material karbon sebagai pembeda.
Dulu begitu mahal harganya, kini dengan Rp4-5 juta akang bisa memilikinya. Kurang lebih.
Arti Sebuah Nama
Buat akang yang belum pernah dengar nama Latitude, kembali akan saya jelaskan. Dell Latitude adalah tipe laptop yang Dell tuju untuk pasar kantoran. Kelas bisnis. Tidak semua Latitude itu sama, ada jenjangnya. Biasanya mulai dari seri 3000, 5000, 6000, dan terakhir 7000. Sedangkan E, sebagai tanda dia dapat menggunakan E-Docking Station untuk tambahan port dan koneksi.
Dell Latitude E7270 artinya seri tertinggi—flagship dengan segala kelebihannya. Angka 7 pertama menandakan itu. Angka 2 setelahnya merupakan ukuran layar 12 inci, angka 7 dibelakangnya menandakan generasi CPU. Sedangkan angka 0 menunjukkan jenis dari laptop (klasik, 2-in-1, convertible, dll). Angka 7 terakhir memang sedikit keluar dari pakem.
Jadi, Dell Latitude E7270 adalah Ultrabook Premium dengan Layar 12,5 inci yang menggunakan CPU dari Intel Skylake generasi ke-6.
Dia bukan laptop entry level. Bukan kelas mainstream yang harga barunya mulai dari Rp4 jutaan. Unit yang saya review ini memiliki spesifikasi CPU Intel Core i5-6300U, RAM 8GB, SSD 128GB, Layar 12,5 inci IPS Full HD (1920×1080), dengan keyboard yang dapat menyala (backlit).
Spesifikasi seluruh varian Laptop Core i5 Murah, Dell Latitude E7270 kira-kira begini
- CPU, Mulai dari Intel Core i3-6100U, Intel Core i5-6300U, hingga Intel Core i7-6600U
- OS, Windows (7, 8, 8.1, 10) Original Digital License
- RAM, DDR4, SDRAM 2133MHz; 2 slot, maksimal 16GB
- GPU, Intel HD 520 onboard
- Display, 12,5 inci HD anti-glare 200 nits, 12,5 inci FHD anti-glare 300 nits, 12,5 inci FHD Touch 360 nits dengan Corning Gorilla Glass Anti Finger Print
- Storage, M.2 Sata, atau M.2 PCIe NVMe hingga 512GB*
- Multimedia, High quality speakers, headset/ mic combo jack 3.5mm
- Camera, HD 720p atau Full HD 1080p (khusus model touchscreen)
- Baterai, internal 3 sel 37 Wh atau 4 sel 55 Wh
- Charger, 65 Watt atau 90 Watt
- Koneksi, Bluetooth 4.1, Wireless Intel Dual Band AC 8260, Optional Mobile Broadband (4G LTE)
- Port, SD Card, E-Docking, 3x USB 3.0, RJ-45 LAN, SIM Card, 3x M.2 slots, optional Smart Card reader, lock slot
- Dimensi, 310.5 x 18.85 x 215.15 mm
- Berat, mulai dari 1.26 kg (untuk varian FHD non touchscreen, baterai 3 sel)
- Input, touchpad, single pointing keyboard (backlit dan non-backlit)
Alasan membeli Dell Latitude E7270: Kelebihan-kelebihan
Alasan pertama tentu karena nama. Latitude adalah musuh bebuyutan ThinkPad. Ada Dell Ada IBM, eh sekarang Lenovo. Ada ThinkPad seri X, ada Dell seri 7000, begitulah mereka bertarung memperebutkan hati para businessman.
Kelebihan Dell Latitude seri 7000 ada pada desain, material, keamanan dan koneksi. Desainnya lebih manis dengan tepian membulat, tidak boxy, seperti saingannya tadi. Sasis dan bodinya dari magnesium, palmrest-nya terasa lembut. Kabarnya juga sudah mendapat sertifikasi MIL-STD810G.
Sudah kuat, cantik pula, kurang apalagi, coba?
Alasan kedua, jelas harga. Dell Latitude E7270 dengan Intel Core i5 bekas dijual dengan kisaran harga 4-5 jutaan rupiah. Adakah laptop core i5 murah lainnya—yang baru dapat dibeli dengan harga segitu? Saya kesulitan mencarinya.
Harga laptop kini kian tinggi, untuk mendapatkan laptop core i5 terbaru perlu merogoh kocek minimal Rp9 juta. Bahkan sangat mungkin lebih dari itu. Dan perlu diingat lagi, rentang 9 jutaan rupiah tadi bukan untuk kelas premium. Boleh jadi spek tinggi, tapi kalau kita tidak teliti, ada saja bagian-bagian yang kena “sunat”.
Alasan ketiga, display. Tidak seperti ThinkPad X260, Dell Latitude E7270 memiliki varian touchscreen. Saya tidak begitu tertarik pada layar sentuh itu sih, karena tipenya yang mantul. Bukan matte, seperti yang sedang saya pandang ini. Resolusi Full HD dengan teknologi IPS pada layar 12,5 inci membuat tampilan begitu jernih dan rapat. Sudut pandang luas, terang (300 nits) dan kontras dalam (700:1). Walau warna memang “pucat” (sRGB 58%, Adobe RGB 37%), tapi jelas lebih baik daripada pilihan terendahnya si TN HD 1366×768.
Alasan keempat, port. Ukuran boleh kecil, kelas boleh Ultrabook, tapi port? Tetap melimpah. Ini kelebihan yang jarang kita temukan pada laptop baru. Port USB 3.0 ada 3, ada slot SD Card (bukan micro lho), ada slot SIM Card, ada LAN (RJ-45), HDMI, MiniDP. Apa yang kurang?
Ya, ya, ya… USB-C. Akang betul. Tapi biarlah itu menjadi milik 7280 dan kakaknya 7480. Tetap saya tidak komplain, karena kompetitornya juga sama-sama belum menggunakannya.
Satu lagi yang saya suka dari port tadi adalah posisinya. Sebagian besar port ada di belakang. Dulu saya tidak suka, tapi setelah WFH sekian lama, posisi port di belakang ternyata membuat nyaman. Utamanya charger dan LAN. Membuat kabel manajemen lebih mudah, sehingga meja lebih rapi.
Alasan kelima, upgrade. Apa yang membuat Dell Latitude lebih baik dari ThinkPad X260? Upgrade. Meski sama-sama berukuran layar 12,5 inci, Dell memiliki 2 slot RAM DDR4 yang dapat dimaksimalkan hingga 16GB. Sudah begitu, membuka cover belakang lebih mudah, walau sama-sama harus mengendurkan 8 baut yang tidak bisa lepas. Tidak ada klip-nya kang!
Alasan keenam, engsel. Engsel dari laptop Dell ini seperti biasa, terbuat dari logam, kuat dan mampu membuka layar hingga rebahan (180o). Namun kelebihannya ada pada akses ke baut engsel itu. Cukup membuka pelindung besi (dengan mengendurkan 1 baut) lalu kita dapat mengatur seberapa keras bukaan layar laptop (atur mur dengan kunci pas ukuran 5).
Dell Latitude E7270 yang saya terima ini awalnya kaku dan keras, tapi setelah saya atur, saya dapat membuka laptop hanya dengan satu tangan! Ini fitur yang sangat jarang ada pada laptop-laptop lainnya.
Sebagai Laptop Core i5 murah, masa tanpa kekurangan?
Betul dan kekurangan pertama sungguh sangat personal: trackpoint. Atau pointer, atau bulet-bulet biru di tengah-tengah keyboard itu, atau apalah namanya. Dell Latitude E7470—yang sempat mencuri hati saya—memiliki keyboard yang nyaman dan trackpoint yang (walaupun tidak sebaik ThinkPad) masih dapat digunakan. Sedangkan pilihan trackpoint pada Dell E7270 sama sekali tidak ada. Bolak balik saya cek website resmi Dell, masih sama, tidak tersedia pilihan itu.
Mengecewakan. Padahal keberadaan trackpoint adalah tradisi laptop bisnis. Kini saya harus beradaptasi lagi, menggunakan trackpad—yang sayangnya—sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan (gundul di tengah).
Untuk keyboard, dia empuk, nyaman, keytravel lebih dalam dan lebih tactile daripada X260. Cuma, ukuran tuts keyboard terasa lebih kecil. Buat saya nggak ada masalah, cuma, kalau yang jarinya besar-besar, perlu jadi pertimbangan. Dan ingat, kalau ingin mengganti keyboard, sama payahnya dengan ThinkPad X260 yang harus mengangkat motherboard. Duh!
Kekurangan kedua ada pada pilihan storage. Ada 3 slot M.2 pada Ultrabook keluaran tahun 2016/ 2017 ini, tapi yang dapat digunakan sebagai storage hanya 1 saja. Slot M.2 lainnya untuk koneksi (4G LTE dan Wi-Fi).
Loh kan ada ruang SATA 2,5 inci seperti biasanya?
Tidak ada lagi, kang. Pilihan penyimpanan hanya dengan SSD M.2 SATA atau M.2 NVMe yang kecepatannya 4-5 kali SSD SATA biasa. Jadi, lupakan rencana memasang dual drive pada laptop ini.
Performa Laptop Core i5 Murah
Sekarang mari bicara performa. Intel Skylake yang tertanam pada motherboard Dell Latitude E7270 ini ber-inti 2 dengan kemampuan hyperthreading 4 untaian saat dibutuhkan. Semua versi U (Litografi 14nm dengan TDP 15W), alias hemat daya. Terserah mau core i5 ataupun core i7, dua-duanya dual core, tidak ada yang 4 core 8 thread. Perbedaan hanya ada pada clock speed dan cache yang lebih besar pada core i7 (2.4-3.0 GHz vs 2.6-3.4 GHz)
Dia masih enak untuk kerja sambil browsing dengan tab banyak-banyak. Buka aplikasi relatif cepat, video conference masih lancar. Urusan produktifitas, ketik-mengetik, hitung-menghitung spreadsheet juga lancar.
Jadi, selama yang dikerjakan bukan editing video panjang, desain 3D, dan gaming berat, aman-aman saja, insyaAllah.
Skor benchmark dari PCMARK10 (penggunaan harian) sebesar 1958. Memang masih kalah dari Dell Latitude E6440 yang sudah saya upgrade (skor keseluruhan 2330). Yang menarik, tidak semua parameter kalah.
Oh, tentu jangan khawatir dengan Lisensi Windows. Dell, seperti ThinkPad dan laptop bisnis lainnya menggunakan Windows 10 Pro, serial number tertanam pada motherboard. Asli, original. Cek saja product key itu melalui command prompt wmic.
Daya Tahan
Bagaimana dengan daya tahan, alias baterai. Tidak ada sistem bridge battery pada Dell. Lenovo boleh berbangga di sini. Baterai itu hanya 1, di dalam pula. Dan kalau akang mendapatkan yang 3 sel 37 Wh, nasib namanya. Memang sih laptop jadi lebih ringan, tapi runtime? kedodoran.
Beruntung saya mendapat baterai yang 55 Wh, buatan LGC. Kondisinya masih baik, sanggup bertahan 4-5 jam dengan pemakaian Office Online, browsing, nonton streaming, juga streaming musik via Spotify. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk mengisinya hingga penuh dengan charger 65 watt. Saya suka charger itu, karena ada lingkaran LED putih saat dia tersambung dengan daya listrik.
Apakah ada indikator pengisian daya?
Ada. Di bagian kanan depan, tepat di bawah telapak tangan kanan. Saat pengisian daya titik LED putih itu akan menyala, lalu kemudian mati saat baterai penuh terisi.
Audio dan Kamera
Tidak lengkap kalau belum membahas kamera. Sekarang ini siapa yang tidak butuh itu? Kamera atau webcam yang tertancap di bagian atas display Dell Latitude E7270 ok-ok saja. Resolusi 720p untuk recording. Kualitasnya lumayan, saat dipakai ruang gelap. Ada pilihan 1080p, tapi itu hanya untuk varian touchscreen. Tidak ada penutup pada kamera, hanya ada led putih yang menyala saat kita mengaktfikan kamera. Sebagai tanda, jaga-jaga saja kang!
Untuk audio seperti biasa. Speaker menghadap ke bawah, suaranya khas laptop yang bass-nya tipis. Nyaring sih, tapi itu tadi cempreng. Untung tidak begitu kalau kita menggunakan headset/ earphone. Suara yang dihasilkan luas, bening dan dalam.
Jadi, beli jangan Laptop Core i5 Murah ini?
Ada yang punya rekomendasi laptop core i5 murah lagi? Selain ThinkPad X260 dan Dell Latitude E7270? Yang rentang harganya Rp4-5 jutaan juga ya.
Sebenarnya ada satu lagi yang perlu disebut, pemain lama yang membawa brand Elite pada laptopnya: HP Elitebook 820 G3. Saya sudah mencoba G4-nya, versi i5-7200U yang setingkat di atasnya. Silakan akang cek di sini untuk melihat-lihat.
Kalau laptop baru bagaimana? Tentu tidak ada laptop core i5 harga Rp4-5 juta (paling nggak untuk saat ini), mungkin hanya dapat Intel Celeron, syukur-syukur dapat Intel Core i5 generasi ke-11 (punya teman yang baru dapat hadiah, terus nggak dipakai misalnya, hehe).
Ada yang sedang menggunakan Dell Latitude E7270 juga? Atau punya laptop core i5 murah andalan?
Terima kasih dan salam,
Diki Septerian
halo kang diki, hatur nuhun buat reviewnya, saya kepincut sama gaya penulisannya kang diki, semoga sukses selalu ya, kang!
btw, saya mau minta pendapatnya kang diki tentang laptop yang rencananya mau saya beli, menurut akang pilih yang mana ya?
1. dell latitude 7270 i5-6300u touchscreen ram 8 ssd 256 + backlit = 5,65 jt
2. dell latitude 7470 touchscreen + trackpoint i5-6300u ram 8 ssd 128 = 5,7 jt
3. dell latitude 7280 touchscreen i5-7300u ram 16 ssd 128 + backlit = 6 jt
mohon rekomendasinya kang??
ohiya nanti rencana juga mau upgrade ssdnya ke m2 nvme kang?
Terima kasih Kang Adi,
dari 3 pilihan, cuma 1 yang 14 inci. Saya cenderung ke 14 inci (dan Dell E7470 Touchcreen itu resolusi layarnya QHD). Untuk performa dengan Kabylake (i5-7300U) rasanya nggak terlalu signifikan bedanya.
Suskes dan sehat selalu ya kang.
siaap kangg terima kasih banyak??
sukses selalu?
Selalu suka sama gaya reviewnya kang adi. Sukses terus bang. Mabruk
Selalu suka sama gaya review kang diki. Sukses terus bang. Mabruk.
Oiya bang mau tanya worthed mana e5470 sama e7470 buat kebutuhan kuliah sama editing sekali. Makasih banyak bang
Terima kasih Kang Rusyda,
Dell E7470 lebih ganteng, tipis, kuat dan ringan. Tapi Dell E5470 ada pilihan CPU yang HQ dan GPU terpisah. Kalau Editing sesekali Dell E7470 lebih cocok, tapi kalau lebih sering E5470 (asal yang CPU nya seri HQ dan ada GPU nya kalau bisa).
Sama-sama, sehat dan sukses selalu ya.
salam kang..
saya sudah baca beberapa artikel kang diki secara acak, saya malah tambah bingung untuk milih. hehehe..
di shopee saya tertarik ingin beli laptop second yang punya vga dedicated.
sejauh ini sih baru nemu dua thinkpad T510 dan E420.
sementara ini belum nemu artikel kang diki yang bahas dua laptop itu, atau saya yang kurang dalam jelajah ke blog ini ya.
saya inginnya sih vga dedicated katanya lebih bisa buat main game, meskipun ya game yang agak lawas, saya tidak keberatan, karena sadar laptop second dg bugjet terbatas pasti dapat spek terbatas juga.
tujuan utama sih untuk memulai bisnis online gitu kang, mungkin bakal sering balesi chat banyak kali ya..
engan bugjet 3juta paling melar dikit sekali.
soal ukuran sepertinya tidak masalah, saya sudah menerima misal dapet yg besar dan berat.
kang diki ada rekomendasi nggak ya pilih tipe apa.
terimakasih kang sebelumnya.
oh satu lagi kang yang bisa pakai ssd katanya temen saya butuh ssd. hehe terimakasih
Terima kasih Kang Addin sudah menjelajah rimba blog ini, hehe.
Untuk ThinkPad T510 dan E420 betul belum saya ulas. Alasannya: yang satu 15 inci, yang satu seri E. Dua itu bukan prioritas (untuk sementara). Seri E saya baru coba E450 (belum dibuat tulisan, intinya sih kurang memuaskan).
Anggaran 3 juta + sedikit yang dedicated GPU?
Emang lagi susah ya sekarang-sekarang, tapi pantau aja terus perkembangan mungkin ada T420, T430 (atau versi S-nya) yang muncul dengan VGA dedicated.
Kalau memang adanya T510, hmm.. belum bisa kasih “opini” juga karena belum coba.
Sami-sami, kang. Semoga tambah bingung.
eh…
Kereen artikelnya Kang Diki..
saya pengguna dell latitude 7270 i5-6300u versi touchscreen dan sangat bangga bisa dapet laptop seken kondisi prima ini dibawah harga 5jt dan bonus mouse wifi + tas ori Dell second + sticker body luar dalem + air mineral gelas sepuasnya hehehee…
Oiya just info aja nih kata yg punya toko laptop dan sparepartnya ini stocknya lagi melimpah per agustus 2021
Wah mantap sharing dan infonya kang. Beli offline ya berarti.
Iya kang diki, lebih puas lihat langsung fisik
Maaf om rio, belinya dimana ya?
Harco Mangga2 Lt. Dasar Nama Tokonya Tiger apa gitu
Saya nyaris beli laptop ini, tapi akhirnya dapet E5270, seri bawahnya ini.
Lumayan, masih support SATA Drive 2.5 inch sehingga SSD SATA saya masih bisa dipakai.
Hanya memang material tidak se-solid seri E7XXX. So far pakai Dell Latitude memang bisa membuat kita melupakan Thinkpad sih
Ah bener kan, Dell Latitude emang begitu. Hehe, Nuhun sharing-nya kang.
Saya tertarik dengan 7280 tetapi ragu-ragu karena satu slot memorinya soldered. Latitude ini benar2 menggoda setelah pengalaman menggunakan E5450 dan E5470. Sempat tertarik dengan E7470 tetapi 7480 ternyata mulai banyak dijual. 7480 ada tetapinya juga nih, harganya masih mahal hehe.. akhirnya menggeser pilihan ke 7280 dengan ragu-ragu lihat memorinya heheh
Ah betul kang, berubah desain. Saya malah kepikiran “skip” langsung ke Dell 7490 yang sudah Intel Gen 8 CPU-nya.
Iya, 7490 sekarang mulai menarik, harganya sudah di bawah 10 juta.
Aduh kang aku baru baca ini heheh… barusan beli di Point square dengan spek yg sama dengan harga 5.3jt, kemahalan ya kang??? Rencana penggunaan sih cuma buat bikin ngajar di sekolah, sama zoom kali ya.. masih oke kan ya …?
Oh, nggak touchscreen juga? Yang penting kondisi oke, untuk ngajar, zoom masih ok banget. Saya belum pantau lagi harganya, hehe.
Kang Diki terima kasih sekali untuk ulasan-ulasan yang ditulis dengan begitu apik. Sebelumnya saya adalah orang awam, non-IT, yang sungguh tidak paham tentang rincian dan tetek-bengek perlaptopan. Menurut saya, tulisan Kang Diki selain menyenangkan juga mudah dipahami bagi orang seperti saya.
Masalahnya adalah saya jadi makin bingung harus membeli laptop yg mana (:
Saat ini saya sedang mempelajari data science. PC yg saya gunakan cukup kewalahan untuk training model machine learning dengan dataset besar. Untuk itu saya ingin membeli laptop bekas yang masih on budget tapi sesuai kebutuhan saya.
Setelah membaca beberapa postingan Kang Diki, awalnya saya tertarik dengan ThinkPad X250/X260 dan Dell E7270. Tetapi sekali lagi, sebagai awam yg tiba-tiba terpincut python ini, saya belum paham betul tentang hardware. Saya ragu apakah laptop ringkas yg menarik perhatian saya ini sudah sesuai kebutuhan data science atau belum.
Barangkali Kang Diki berkenan untuk memberikan jawaban dan saran.
Dari yang saya sebutkan tadi mana yang kira-kira lebih cocok?
Apakah memungkinkan untuk mendapatkan spesifikasi yg sesuai dengan budget sekitar 4 jutaan ini?
Atau baiknya cari yg lain meskipun tambah budget? Kalau benar harus begitu, adakah saran laptop apa yang harus saya beli?
Terima kasih, Kang!
Aiih, sama-sama Kang Devaveve.
Data science setau saya bakal butuh “tenaga” yang lebih buat ngejalanin simulasi, dll. Jadi, kalau seri X250/ X260/ Dell E7270 rasanya masih kurang. Minimal butuh CPU yang quad core (Intel i5 Gen-8 bisa jadi pilihan, walau harga belum Rp4 jutaan). Pertimbangan lain ada di RAM, saya prefer yang ada 2 slot, biar nanti bisa lebih mudah dan murah upgrade ke 16/ 32GB (setelah pakai yang 8GB).
Di rentang 4-5 jutaan ada yang powerfull sebenarnya, dari Gen-4/ 3 yang quad core. Tapi, biasanya lebih besar dan berat. (Cek seri ThinkPad T440p/ Dell E6440, atau yang lagi pengen saya coba seri W540/ W541/ W530).
Salam Kang Diki
Saya baru ditawarin Dell Latitude E7270, layar 14″, RAM 8GB, SSD 128 GB, i5-6200 U, harga 5 juaan. Apakah ini sama dg yg akang ulas di atas yak?
mohon pencerahannya kang.
Maturswuwun
Salam Kang Endragun,
Kalau 14 inci, berarti Dell Latitude E7470. Dell Latitude E7270 ini 12,5 inci. Detil lain yang perlu jadi catatan: Resolusi Full HD atau HD, keyboard layout US atau yang lain dan backlit apa nggak.
awalnya baca, asli pengen tau spesifikasi laptop yg aku pegang ini, makin kesini baca, malah suka sama gaya bahasanya, baru tahu tulisan bisa sejelas testimoni youtube