Upgrade laptop tidak melulu soal CPU, GPU, RAM ataupun SSD. Upgrade Laptop tentu harus juga memperhatikan layarnya. Dan sudah 4 minggu ini saya menggunakan Dell Latitude E7470: laptop bekas dengan layar luar biasa!
Setelah mempertimbangkan kesulitan (dan harga) untuk upgrade layar ThinkPad T430, akhirnya saya memutuskan untuk mencari laptop 14 inci dengan layar teknologi IPS. Sayang ThinkPad T450s kian sulit dicari, dan ThinkPad T460 kian tinggi harganya. Saya coba merek lain, yang dulu sempat saya sebut-sebut: Dell.
Dell punya laptop yang setara ThinkPad T460 itu: Dell Latitude E5470. Saya sudah mencobanya sebentar, kemudian menyimpulkan, keyboard-nya kurang memuaskan.
Lalu saya lirik saudaranya: Dell Latitude E7470. Spesifikasi mereka serupa, seperti ThinkPad T460 dengan T460s. Mirip, tapi tidak persis sama.
Apakah keyboard-nya juga berbeda?
Saya tidak tahu. Saya belum pernah mencobanya. Yang sudah saya coba generasi sebelumnya, Dell Latitude E7250. Dan saya menyukainya.
Keyboard Dell Latitude E7470
Keyboard Dell Latitude E7470 juga memberikan pengalaman yang serupa dengan E7250 itu. Dan saya tidak ada komplain sama sekali, tidak dapat dibedakan dengan kenyamanan keyboard ThinkPad. Memang ada perbedaan, sih, tapi hanya ukuran tuts yang lebih kecil saja. Selebihnya luar biasa: nyaman, empuk, tidak jeblos, dan tata letak pas.
Bahkan ada bonusnya: Numpad. Sesuatu yang telah menghilang dari ThinkPad modern.
Touchpad, dan trackpad juga bukan kekurangan. Ada model trackpoint seperti ThinkPad, walau berbeda rasa, tapi tetap dapat digunakan, dan bagusnya lagi klik kanan-kiri ada tombol tersendiri, tidak menyatu dengan touchpad.
Backlit? Ya, tentu!
(Tapi teliti lagi sebelum membeli, ya.)
Performa
Intel Skylake alias generasi ke-6, menjadi otak dari Dell Latitude E7470. Generasi yang jauh tertinggal bila kita melihat Tiger Lake sekarang. Namun generasi lama bukan jelek, bukan?
Saya selalu bilang, bila laptop sekarang yang akang gunakan adalah Intel Broadwell (gen 5), maka tidak ada alasan untuk upgrade ke Skylake. Dan saya masih pegang itu. Cuma, seperti yang saya katakan sejak awal, upgrade laptop tidak melulu soal CPU, tapi layar.
Performa dari Skylake i5-6300U memang mirip dengan i5-5300U. Sama-sama dual core 15W. Tidak ada yang spesial, biasa saja. Tapi cukup untuk kebutuhan saya yang kebanyakan menggunakan MS Office dan sesekali edit video.
Untuk editing video full HD dia mampu. Asal tidak banyak FX alias efek, transisi, tambahan, ataupun grading berlebihan. Dan video review Dell Latitude E7470 yang sudah tayang di YouTube saya buat dengan laptop ini juga.
Engsel Ajaib
Ada fitur unik yang saya harap dimiliki juga oleh ThinkPad: Engsel yang mudah di atur. Betapa senangnya memiliki laptop dengan kemudahan seperti ini. Awalnya Dell Latitude E7470 ini saya terima dengan kondisi engsel yang kaku. Terlalu sulit untuk membukanya. Karena saya punya pengalaman buruk dengan engsel kaku, jadi saya putuskan untuk mengurangi tingkat kekakuannya.
Caranya mudah, cukup membuka tutup engsel yang dilindungi oleh logam. Lalu atur mur di dalamnya. Dan akhirnya saya memiliki laptop yang dapat dibuka hanya dengan satu tangan!
Desain
Laptop bisnis memang membosankan. Desainnya itu-itu saja. Hitam lagi-hitam lagi. Ya, begitu memang. Dia membosankan seperti permainan MU belakangan.
Eh…
Dell Latitude E7470 ini juga hitam. Tapi elegan. Bahkan cenderung tampan. Dan saya menyukainnya. Sangat. Desain tutup layar yang ada motif carbon (dan memang terbuat dari karbon) membuatnya sedikit berbeda.
Walau tidak semua E7470 memiliki motif ini. Tipe HD dan FHD biasa hanya polos saja. Tapi bagian dalamnya, palm rest-nya sungguh sangat nyaman. lembut, karena ada finishing karetnya.
Lampu-lampu yang ada juga menambah kegantengan laptop ini. Serba putih. Tombol power putih, indikator baterai, storage, juga putih. Backlit keyboard pun sama. Serasi!
Layar
Alasan utama saya membeli Dell Latitude E7470 ada di sini, di layar IPS Full HD-nya. Eh bukan FHD, ini QHD, alias 2K, (2560 x 1440) atau tingkat kejernihannya 4 kali HD biasa.
Sadis nggak tuh, kang!
Ini adalah laptop paling bening yang pernah saya gunakan. Mata saya langsung melotot ketika awal menyalakan laptop ini. Kok, eh kok bagus ya!
Bukan cuma resolusi, tapi warna juga berarti. Untungnya tidak ada warna yang terlalu menonjol. Semua seimbang, seenggaknya di mata saya begitu. Tidak kehijauan, tidak kemerah-merahan, tidak juga kebiru-biruan. Seimbang, sempurna untuk editing video ataupun foto.
Kontrasnya tinggi, 1:1000 lebih, cakupan warnanya 62% Adobe RGB, dan tingkat kecerahannya 270 nits. Model glossy yang mantul.
Layar sentuh ini dilindungi oleh Gorilla Glass. Entah seri berapa, tapi layar laptop yang mungkin umurnya sudah 3-4 tahun ini tetap mulus tanpa goresan apapun.
Bagaimana dengan layar yang “sekadar” IPS Full HD (1920 x 1080). Tetap tajam dan baik. Saya sedang mencobanya, dan ternyata layar Matte Anti-Glare memang punya kelebihan tersendiri walau kalah dalam resolusi.
Upgrade dan Service
Ciri khas laptop kelas bisnis ada pada kemudahan upgrade dan service-nya. Dell Latitude E7470 memperhatikan itu juga. Untuk akses bagian dalam cukup mudah, kendurkan semua baut (yang tidak bisa lepas), lalu buka.
Membuka cover dari magnesium ini juga tidak pakai drama, tidak sulit, hanya bagian depan yang ada klip-nya. Selebihnya mudah.
Memang sih, kalau kita bandingkan dengan generasi sebelumnya ada penurunan. Dell Latitude E7450 cukup buka 2 baut, lalu geser cover, terbuka semua. Begitu juga dengan baterainya yang masih bisa dilepas-pasang.
Dell Latitude E7470 tidak, baterainya tanam, saya dapat yang 3 sel 42Wh. Tersedia pilihan 4 sel 55 Wh. Dengan baterai ini saja laptop mampu bertahan 3-5 jam tergantung apa yang sedang saya kerjakan.
Lumayan.
Balik ke upgrade, RAM masih dapat ditingkatkan hingga 16GB. Ini tipe DDR4 2133Mhz, ada 2 slot. Storage masih bisa diganti, sayangnya tidak ada model SATA 2,5 inci biasa. Hanya model M.2 yang tersedia, apakah ini NVMe?
Bisa!
Saya terima unit ke-3 yang terpasang SSD NVMe, yang kecepatannya jauh meninggalkan SSD SATA III.
CPU jelas tersolder, tidak ada pilihan untuk upgrade ke seri performance, Quad Core.
Hanya saja untuk membuka keyboard yang cukup merepotkan. Dari manual yang saya baca, kita harus membuka sekian banyak baut, lalu motherboard, lalu, lalu… ah menyebalkan.
Tinggal berharap saja tidak ada kerusakan pada keyboard dan layar, karena bila dua itu rusak, entah berapa biaya yang harus saya tanggung!
Harga
Mari kita bicarakan harga. Dell Latitude E7470 ini berstatus laptop bekas. Bila akang mau membeli yang baru (dan kalau masih ada) harga awalnya sekitar $1,500, atau Rp20 jutaan! Apalagi tipe tertinggi dengan layar IPS QHD Touch Screen tambah lagi $300!
Sekarang Dell Latitude E7470 dapat akang miliki dengan harga Rp5-7 jutaan. Tergantung variasi layar, SSD, RAM dan CPU.
Dengan harga itu apakah tidak sebaiknya beli laptop baru saja?
Kalau dengan Rp5 jutaan bisa dapat laptop Quad Core (mau Intel, mau AMD Ryzen) silahkan. Tapi sekali lagi, beberapa hal tetap perlu diperhatikan: keyboard, layar, bahan, kemudahan upgrade.
Saya memang tidak memperhatikan betul pasar laptop baru, di harga Rp7-8 jutaan mungkin bisa dapat CPU Quad Core itu. Tapi di Rp5 jutaan? Masih sulit.
Jadi
Seperti biasa, saya sekadar mengabarkan. Akang yang memutuskan. Buat saya jelas, saya akan melanjutkan menggunakan laptop ini untuk sehari-hari. Maafkan saya ThinkPad!
Bila akang mau ikut menggunakannya, bisikin saya, karena 2 unit sudah sold out di etalase diki septerian.
Baiklah kang, sekian perjumpaan lewat tulisan kali ini. Silahkan penuhi kolom komentar atau bagi-bagi tulisan ini ke teman-teman yang memang mencari rekomendasi laptop harga Rp5 jutaan.
Terima kasih dan salam,
Diki Septerian
Spesifikasi Dell Latitude E7470
Layar, 14 Inci IPS QHD Touch Screen, Glossy (tersedia juga pilihan HD, IPS FHD Matte Anti Glare)
CPU, Intel Core i5-6300U (Tersedia juga i7-6600U)
GPU, Intel HD 520 (Onboard)
RAM, 8GB DDR4 (2 slot, maksimal 16GB)
SSD, 128GB (M.2 Sata, tersedia pilihan 256GB, 512GB NVMe)
Baterai, 3 Sel 42Wh (ada pilihan 4 sel 55Wh)
Charger, 65W atau 90W
Keyboard, backlit, spill resistant, numpad, trackpoint, touchpad dengan tombol klik
Material, Karbon, magnesium, berat 1,6 kg (yang non-touch lebih ringan, mulai dari 1,4 kg)
Port, RJ-45, USB 3.0 x3, HDMI, Mini Display Port, kensington Lock, SD Card Full, Sim Card (pasang WWAN Card untuk mengkatifkan internet), Smart Card Reader, Audio Combo 3.5mm.
Koneksi, Bluetooth, Wi-fi Intel Wireless 8260 Dual-Band
Webcam, Full HD 1080p (versi layar IPS FHD/ HD sebatas HD 720p/ ada yang tidak ada)
Pak.. Untuk buat layarnya biar ringan di buka dan di tutup, ngendorkan baut / mur nya pakai apa ya? Tks
Pakai kunci pas yang lebih kecil dari 6 kang. Atau pake tang kecil (not recomended, sih)
kalau slot WWAN HCA itu kosong apa bisa ditambah storage tambahan? terima kasih
belum sempet coba, kang. Tapi, dari yang saya baca-baca, nggak bisa, nggak ke deteksi.
Kang diki, bagaimana kabarnya ? sy mau tanya, sy dulu yg beli dell 7470 i5, ram 8, ssd m2 sata 128, sy mau ganti ssd nya ke m2 NVMe 512, apa kira2 dell tsb support NVMe itu, terus recommnded merk dan tipe yang mana, soalnya ada yg kecepatan readnya itu ada yg 1500, ada juga yg 3500. Takutnya dell tidak mensupport itu (mis kecepatan nvme 3500 tp di dell nya malah kebaca jauh turun dari 3500/misal malah kebaca 1500 krn dell tdk mensuport sampai kecepatan 3500). terima kasih.
Baik, Alhamdulillah kang. Saya belum pernah sengaja beli SSD NVMe-nya. Cuma pengalaman dengan unit yang FHD (dan spek lainnya sama) sudah bawaan NVMe (kecepatan ada di atas) jadi support aja. Untuk kecepatan yang disunat dari aslinya, itu yang belum bisa saya jawab.
Kalaupun mau upgrade, rasanya saya lebih ngejar ke kapasitas bukan speed (500 MB/s sudah enak juga). Biar lebih hemat.
Sami-sami 🙂
seri latitude ini emang badak, keyboardnya juga manteb, lebih manteb dari elitebooknya HP, pernah sekali ketumpahan boba waktu tidur, tinggal diangin2in udah balik normal, sekarang udah dikasihkan ke adek si dellnya wkwk
Emang lawannya ThinkPad ini om. Kirain mau dilempar ke saya Dell-nya. hehe. Nuhun sharing-nya kang.
Emang lawan sepadan ThinkPad ini, Om. Kirain mau dilempar ke saya Dell-nya. Hehe. Nuhun Sharing-nya, ya.
beli dmn kang? alus euy
Ini kalau buat gambar Autocad laptopnya lemot tidak kang? Terima kasih
Belum pernah coba langsung sih kang. Cuman rasanya untuk AutoCad yang bukan versi terbaru dan gambmarnya 2D, masih ok-ok aja.
kang saya ada niatan beli laptop bekas..
setelah pencarian ada juga yg setara dengan dell ini, yaitu Toshiba Portege Z30t-C, punten kang pengen di review kalo bisa si itu toshiba…
Pilihan saya ya antara dell e7470 atau Toshiba Portege Z30t-C
Wah punten saya baru bales (blog sempat down lama, huhu),
Saya belum pernah coba di Toshiba-nya kang. Mungkin lebih ke aftersales/ garansi/ kemudahan sparepart aja sih kang yang jadi perhatian. Spek kan mirip-mirip.
Kang, Maaf saya masih ragu apakah betul E7470 i5-6300U bisa dipasang ssd M.2 2280 NVME, soalnya bawaanya ssd M.2 2280 SATA, kalau lihat socketnya PCIe bisa untuk socket NVME tapi di system biosnya terbaca tidak ya?
Bisa kang, Sy udah pasang SSD nvme 1 TB merk PNY dan kebca speednya read 1700 an, write 600 an
Alhamdulillah, akan saya coba nanti, Hatur nuhun.
numpang baca
Buka layar bisa 360 nggak gan?
180 aja, Om.
Kang mau tanya lagi masih bingung soalnya, kebutuhan buat desain ui ux tapi rentang dana paling bisa buat thinkpad x270, T470, i5 gen 6 atau dell 5470 dan 7470. Tapi x270 katanya masalahnya suka blue screen ya?
Tanggung juga ya, coba aja pantau T480/ T480s, siapa tau sudah dapat dijangkau.
X270 rasanya belum pernah bluescreen waktu saya pakai.
Mantap gan, tetangga jual laptop ini dengan harga 2.3 jutaan aja, udah dapet i5 gen 6, ram 8gb, SSD 512gb, Intel hd graphics 520. Semua normal cuman desain nya aja yang udah ada lecet lecet dikit bekas kantor 😁