Akang sudah tahu, ThinkPad punya kelas sesuai inisialnya. T untuk laptop klasik, X untuk mobile, P untuk Workstation, L dan E untuk harga yang lebih terjangkau.
Sedangkan Z? belum pernah Lenovo menggunakannya lagi sejak belasan tahun yang lalu. Tahun kemarin Lenovo melahirkan anak kembar: Lenovo ThinkPad Z13 dan Lenovo ThinkPad Z16.
Dua “anak” baru yang coba membuka pasar yang selama ini jarang tersentuh ThinkPad: Darah Muda.
Selama 2 tahun penuh, Lenovo melakukan riset untuk menghadirkan ThinkPad Z13 (dan Z16) ini. Hasilnya laptop dengan ketampanan yang di atas rata-rata.
Kalau akang ingat-ingat lagi, X1 Carbon, Ultrabook yang Ultra Premium itu tidak pernah menggunakan prosesor dari AMD. Dia ber”darah biru”.
Sedangkan ThinkPad Z13 ini “darah”nya merah, eksklusif AMD. Dan bukan sembarang AMD, ada 3 pilihan yang semuanya tidak malu-malu untuk berkompetisi dengan saudara-saudaranya itu.
Nanti kita bahas lebih lanjut. Sekarang mari fokus ke hal pertama yang menurut saya menjadi kelebihan utama: DESAIN.
ThinkPad Tampan yang kuat dan sustain
Ketika pertama kali melihat laptop ini, tanggapan istri saya adalah, “Ih lucu banget, ini ThinkPad?”. Teman saya juga terkesima, dia bilang, “Ini baru kelas”.
Kalau akang berkesempatan memegang langsung laptop kelas atas ini, mungkin akan memiliki opini yang serupa.
Dia elegan, tampan, tapi tetap terasa tangguh. Bodinya yang boxy sama sekali tidak terlihat tua. Klasik. Apalagi varian kulit ini. Lis-nya berwarna perunggu. Finishing-nya juga bukan mengilap yang terlihat murah, tapi brushed, menambah kesan mewah dan tangguh.
Begitu juga dengan rumah dari WebCam dan IR Camera yang terlihat menonjol. Ada ukiran Z13 di sana, dengan tulisan FHD f/2.0 sebagai penanda ini WebCam yang serius.
Tidak ada sudut-sudut yang tajam. Dan tidak terlihat sama sekali ventilasi udara, karena dia tersembunyi di bagian belakang. Di bagian bawah, ada kisi-kisi panjang, yang sebenarnya hanya setengahnya saja yang tembus. Dua kisi-kisi lain adalah pelantang suara, yang keluaran suaranya benar-benar bagus.
Nyaring tapi jernih. Empuk dan terasa luas juga.
Lenovo berhasil menghadirkan desain yang segar tapi tetap terasa ke-ThinkPad-annya. Material memang tidak ada karbon-karbonnya, tapi menggunakan Aluminium, plastik, dan kulit vegan (PET Leather) daur ulang. Yang berhasil lulus uji ramah lingkungan. Juga tak ketinggalan sertifikasi ketahanan MIL-STD810H.
Audio Visual Lenovo ThinkPad Z13
Bagian kedua yang menjadi kelebihan adalah display-nya. Dia 13,3 inci tapi rasanya seperti 12,5 inci. Karena tepiannya tipis sekali! 91,6% screen to body ratio!
Unit yang saya ulas adalah varian display tertinggi: 2.8K OLED Touchscreen, kecerahan 400 nits, perbandingan kontras 100000:1, cakupan warna 100% DCI-P3, termasuk DolbyVision HDR, dan sudah tersertifikasi dari TUV untuk Low Blue Light!
Display terbaik selama saya mengulas laptop! Sungkem!
Tipenya memang bukan matte, tapi karena ada lapisan anti reflektifnya, layar ini tetaplah enak untuk dipandang, kita tidak akan terganggu dengan pantulan-pantulan yang biasa diberikan layar glossy.
Sayangnya dia belum mendukung, pena, dan tidak dapat kita rebahkan hingga 180o seperti pada umumnya laptop bisnis.
Itu saja.
Selebihnya, warna, kontras, kecerahan, semuanya, sempurna!
Urusan Audio juga juara. Keluaran suaranya lantang, bening, dan luas. Masing-masing speaker memiliki tenaga 2W, Dolby Atmos bukan hanya penghias palmrest, dia benar-benar menjadi pembeda.
Begitu juga kalau kita memakai headset. Kita bisa hanyut dibuatnya!
Jagoan Multitaksing: Performa Lenovo ThinkPad Z13
Lenovo memang tidak memasarkan ThinkPad Z13 ini sebagai laptop gaming. Mereka menonjolkan kemampuan multitasking dari Laptop dengan prosesor AMD 8 inti ini. Mau kerja sambil mendengarkan musik, buka browser hingga puluhan tab, sambil streaming, hajar!
Sangat mudah bagi AMD Ryzen 7 Pro 6860U + RAM 32GB 6400 LPDDR5 + SSD PCIe Gen 4 untuk melahap kerjaan-kerjaan seperti itu.
Meski belum ZEN4, namun AMD Ryzen Pro 6000 series ini sudah sangat baik performanya. Fabrikasinya 6nm, kecepatannya 2.7-4.7 GHz, arsitekturnya ZEN3+, L3 Cahche nya 16MB, dengan TDP 15-28W.
Sehingga akang dapat mengandalkannya juga untuk urusan editing video, foto, dan rendering.
Ditambah lagi dia punya GPU integrated, yang boleh jadi paling kencang di kelasnya. AMD Radeon 680M, yang memiliki 12 Graphic Core Unit dengan kecepatan mencapai 2,2GHz, dan sudah menggunakan RDNA2 sebagai arsitekturnya.
Main game dengan resolusi 2.8K dengan setting Medium-High dapat kita lakukan. Valorant dan Genshin Impact, misalnya.
Saya dapat dengan nyaman memainkan kedua game itu tanpa masalah. Meski hanya dengan baterai saja!
Sadis.
Namun, untuk game yang lebih berat lagi, tentu resolusi dan setting tidak dapat kita harapkan tertinggi.
Dan kalau memang niat akang sekalian menggunakan laptop ini untuk kerja-kerja 3D, teknik, main game serius. Tentu bukan. Karena dia bakal kedodoran urusan panasnya. Lenovo ThinkPad Z13 ini tidak lulus uji stress test yang saya lakukan via 3DMARK, nilanya hanya 75%-an, dari 97% standarnya.
Saat load sedang tinggi itu, bagian tepi keyboard (atas dekat dengan engsel/ tempat ventilasi) akan terasa hangat-panas (terpantau suhu pernah menyentuh 90oC). Begitu juga suara kipas yang biasanya kalem, terdengar meraung-raung.
Akang tetap harus memandang laptop ini sebagai Laptop Bisnis PLUS-PLUS.
Perawatan Mudah Lenovo ThinkPad Z13
Meski desain baru, Lenovo tidak melupakan bahwa Laptop ini termasuk keluarga ThinkPad yang dari dulu perawatannya mudah.
Dari segi software ada Lenovo Vantage for Commercial sebagai acuan untuk mengecek segala kondisi hardware dan firmware laptop.
Untuk membuka laptop, ini bagian yang saya suka, mudah sekali!
Tidak ada sistem klip yang rumit, cukup mengendurkan 5 baut, lalu kita dapat mengakses bagian dalamnya.
(Matikan baterai internal dulu ya kang via BIOS, apabila ingin melakukan pergantian part).
Tidak ada slot RAM lagi yang dapat kita manfaatkan, namun RAM yang tertanam bersama motherboard kapasitasnya sudah 32GB Quad Channel (8×4 GB), LPDDR5 6400 pula yang sangat cepat. Akang dapat mengubah UMA Buffer Size pada BIOS hingga 8 GB.
Satu bagian yang dapat kita upgrade adalah SSD-nya. Lenovo ThinkPad Z13 menggunakan slot M.2 PCIe gen 4 x4 sebagai satu-satunya media penyimpanan. Panjangnya 2242 bukan 2280, dan hanya dapat kita tukar dengan model SSD yang satu sisi.
Keyboard dan Trackpoint Lenovo ThinkPad Z13
Sekilas, tampilan keyboard ThinkPad Z13 ini terlihat familier. Ada pentil merah trackpoint di tengah. Keyboard-nya chiclet dengan tuts yang besar-besar. Rasanya juga harusnya begitu, kan?
Yaa, kurang-lebih. Tapi banyak kurangnya, huhu.
Pertama, jarak sentuhnya “hanya” 1.35mm. kedua, tata letaknya ada perbedaan. Paling mencolok ada pada posisi Ctrl dan Fn yang normal seperti pada laptop umumnya. Kemudian tidak ada tombol khusus PgUp dan PgDn, yang sering saya gunakan.
Lama-lama juga terbiasa. Harusnya.
Namun, jangan sekali-kali coba kembali ke “Cinta Lama” (baca: ThinkPad yang lebih lama), karena nanti akang akan benar-benar merasakan perbedaannya.
Sedangkan untuk Trackpoint atau Touchpad, dia lebih luas dan material dari kaca yang sungguh terasa mahalnya. Tidak ada tombol trackpoint menjadi kekurangan (buat saya). Lenovo bilang, mereka tidak ingin membuat bingung pengguna baru dengan tombol di atas.
Padahal, kalau dipikir lagi, dengan adanya pentil merah saja sudah membuat bingung orang kebanyakan, kan?
Oh iya, klik pada papan sentuh itu menggunakan Haptic, ya Kang. Tidak ada tombol khusus di bawah juga. Saya tidak begitu suka, walaupun sudah saya atur umpan balik menjadi 10 (paling tinggi), rasanya tetap lebih enak bila ada tombol sesungguhnya.
Daya Tahan Lenovo ThinkPad Z13
Di dalam bodi mungil Lenovo Z13, ada baterai dengan kapasitas 51,5 Wh. Sangat besar untuk laptop sekecil ini. Didukung dengan prosesor AMD Ryzen 7 Pro 6850U yang memang canggih (FinFet 6nm, ZEN3+) daya tahan laptop ini… biasa saja.
Lenovo menyatakan baterainya sanggup bertahan hingga 7,4-7,8 jam (pengujian dengan MobileMark 2018, 200-250 nits). Kenyataannya, pemakaian ala saya (Office, browsing, streaming, music, video, sesekali edit foto) sanggup bertahan 4-6 jam. Kalau diajak main game, 1-2 jam. Tentu baterai tidak sampai habis ya kang.
Awalnya saya kaget. Namun, saya ingat kembali, display yang bikin betah dan mata “meleleh” ini memang tinggi sekali kerapatannya. Sehingga ikut mempengaruhi daya tahan.
Untungnya tidak begitu dengan varian layar WUXGA (1920 x 1200), dari hasil pengujian dan real tes dari berbagai review selalu mendapat nilai positif (mencapai 11-17 jam).
Hidup Dongle!
Satu lagi yang serasa bukan ThinkPad: Porta Koneksi. Akang tidak akan menemukan port USB-A, HDMI, microSD, LAN di sini. Hanya ada 2 porta: USB4.
Kedua USB itu dapat kita gunakan untuk mengisi daya. Kedua USB itu juga kecepatannya setara Thunderbolt 3/ 4: 40 Gbps. Dan begitulah idenya, dengan kecepatan dan fleksibilitas dari USB4, semua jenis docking, adapter, hub, converter menjadi mudah untuk disambungkan.
Kabar baiknya, pada paket penjualan, Lenovo menyediakan adapter USB-C to HDMI dan USB-C to LAN RJ-45 untuk kita gunakan.
Sentuhan kecil yang menyenangkan.
Harga Lenovo ThinkPad Z13
Sampai juga kita kebagian yang perlu tarik nafas lebih dalam. Akang dapat meminang Lenovo ThinkPad Z13 dengan mahar Rp38,845 juta saja. Ehm, saja. Huhu. Harga untuk unit yang persis saya review ini tidak tersedia pada toko Lenovo Official, di sana tersedia versi yang lebih premium dengan CPU AMD Ryzen 7 Pro 6860Z.
Perbedaan ada pada clock speed yang sedikit lebih tinggi dan cip keamanan tambahan Microsoft Pluton.
Tentu harga itu membuat jiwa kere hore saya berontak. Dengan nilai hampir Rp40 juta tadi saya dapat membeli 8-9 unit ThinkPad bekas. Atau 3 unit dengan segala kategori: Klasik, Portable, Mobile Workstation.
Tapi bicara ThinkPad baru, memang pernah ada yang murah?
Meski begitu, saya tetap menunggu, mungkin 3 tahun lagi. Menjadi berapa harga ThinkPad dengan rasa baru ini nanti.
*NB: Sampai lupa bilang, laptop ini layarnya dapat kita buka dengan satu tangan ya kang! Tanpa perlu otak-atik lagi! Good Job Lenovo. Dan jangan lupa lihat review di YouTube ya!
Spesifikasi Singkat Lenovo ThinkPad Z13 Gen 1
Rilis : 2022-2023
CPU : AMD Ryzen™ 5/ 7 (5 Pro 6650U, 7 Pro 6850U, 7 Pro 6860Z)
OS : Windows 11 Pro
GPU : AMD Radeon 680M integrated
RAM : 16 atau 32 GB LPDDR5 6400 (tanam)
SSD : M.2 PCIe gen 4 x4 2242, up to 1 TB (upgradable)
Baterai : 51,5 Wh (tanam, mendukung rapid charge up to 80% dalam 1 jam dengan 65W)
Display : 13.3 WUXGA (1920×1200) IPS hingga 2.8K (2880×1800) Oled Touchscreen
Dimensi: 294.4 x 199.6 x 13.99 mm (p x l x t)
Berat : Mulai dari 1,19 kg (varian non touch)
Port : 2x USB4, 1x Audio Combo 3,5mm
Warna : Artic Grey (top), Black (Top), Bronze with black vegan leather
Material Penutup : Aluminium (daur ulang)
Om….review CPU second dong, yg built up.
Misal optiplex dll
Mau sih Kang,
Udah maju mundur melulu inih. Hehe.
Kang Diki, sebelumnya saya udh pernah pake banyak laptop, tapi krn sering rusak akhirnya saya nyari2 dan ketemu blog ini, liat youtubenya, sampe akhirnya saya milih beli thinkpad L570. Wah saya puas bgt di 2023, masih ada laptop second yg mumpuni, bisa buat kerja, edit video, edit foto, main game sederhana.. ya tentunya disesuaikan, tapi intinya puas bgt sama performanya. Pake SSD, makin kenceng windows 10 Pro. Hanya, kemarin ganti charger krn tiba2 mati, sekarang beli charger baru, mau nanya.. kenapa dari 2 charger ini, saya ngerasa bagian usb, engsel thinkpad terasa ada listrik ya? ini yg bocor dari chargernya atau si laptop. Gimana kang solusinya? fyi, saya nambah lagi thinkpad second buat backup, puas saya kang, makasih
Salam Kang Rano,
Wah, makasih banyak sharing-sharing-nya. Dari pengalaman saya, biasanya itu di charger-nya. Seharusnya boleh minta tukar, kang.
Sip, sami-sami ya.