Philips TX2: Earphone Hi-Res Murah dengan Bass yang Rapi

Bisa dibilang, saya ini korban iklan. Gara-gara iklan di tv, saya jadi belanja. Padahal sebelumnya belum pernah lagi saya buka aplikasi itu. Aplikasi merah dengan slogan buat kebahagiaan itu.

Maklum saya sedang fokus ke si Hijau mulai aja dulu.

Apapun itu, akhirnya saya menemukan pengganti Co-Donguri Shizuku yang sedang koma hampir setahun lamanya.

Bahkan lebih baik. Paling tidak pada dua aspek: HARGA dan BASS.

philips tx2
bahkan box-nya pun lebih mewah ketimbang codonguri shizuku

Harga

Nama pengganti itu sesuai judul: Philips TX2. Harganya Rp 540 ribu. Tapi karena sedang jual kilat, saya hanya membayar Rp 329 ribu. Proses pembelian itu begitu singkatnya. Setelah melihat dan membandingkan harga di toko sebelah yang masih dikisaran Rp 500 ribu ke atas, saya putuskan beli.

Bandingkan saja dengan Shizuku yang harganya kini mendekati Rp 1 juta!

review philips tx2
box-nya emang cakep. Ada magnetnya, jadi bisa buka tutup rapi begini

Karakter suara

Philips TX2 bisa dibilang earphone model In-ear monitor (IEM). Sebenarnya dia layak juga disebut sebagai Handsfree. Mengapa? Karena kita bisa melakukan panggilan telepon dengan itu. Tersedia built-in mikrofon dengan satu tombol.

Tombol itu juga ternyata berfungsi sebagai “pause” dan “forward”. Tekan sekali, maka musik yang sedang kita putar akan berhenti, tekan dua kali maka akan maju ke musik berikutnya.

earphone hi-res murah yang ada mic nya
Hi-Res plus ada mic-nya? Beliii daah

Suara yang dihasilkan Codonguri Shizuku itu akurat, jujur tanpa ampun, dan nge-cring. Itu karakternya, Sound Siganture-nya jajaran Codonguri. Sedangkan Philips TX2?

Hmmm …

Kita bicara karakter bukan kualitas suara ya. Jadi apa karakter dari Philips TX2 ini? Box-nya dengan bangga menyebut dia sebagai “High Precision Sound”. Dengan deskripsi tambahan, Optimized to delivered accurate detail and clear, refined sound from any music format, from MP3 to high resolution files.

kualitas suara philips tx2
kualitas dan karakter suara sesuai dengan deskripsinya?

Jadi?

Bisa dibilang mereka berdua mirip, sama-sama mengedepankan presisi. Walau ternyata bedanya jelas: Philips TX2 ini sangat baik hati.

Dia tidak menelanjangi kejelekan rekaman seperti Co-donguri. Dia menutupinya. Membuatnya kurang berani, tapi jadi lebih nyaman digunakan lama-lama.

philips tx 2 bagus nggak
Corong yang miring jadi pas ke lubang telinga

Nyaman juga kurang tepat. Mungkin nyaman buat saya, buat akang tidak. Karena pedasnya Co-donguri memang sangat enak saat musik akustik dimainkan. Cring-nyaring-detil, begitu kira-kira.

Philips TX2 tidak begitu. Dia kuat di sisi lain frekuensi: bass.

handsfree murah bagus
tuh keliatan nggak miring-nya?

Bass

Sekarang kita bicara kualitas suara. Meski saya sok tau saja sebenarnya. Philips TX2 lebih enak bass-nya daripada Co-donguri. Seenak apa dan bagaimana itu yang sulit menjelaskannya. Bukan karena enak banget, bukan. Karena memang ilmu saya yang kurang.

Cuma buat kuping kaleng kayak saya, mereka berdua tetap terdengar berbeda. Philips TX2 lebih masuk ke bawah. Mungkin sub bass atau malah bass itu sendiri. Lebih keluar, lebih rapi dan ajaibnya—dengan harga Rp 300 ribuan—bass itu tidak merembes apalagi bocor ke sektor vokal dan trebel.

harga philips tx2 2019
ada kelir emas, plastiknya jadi keliatan elegan

Musik pop jaman sekarang berasa hidupnya. Walau vokal jadi santai banget, tapi hentakan bass memang bikin hidup lebih hidup. “Dem dep”-nya terdengar jelas berbeda.

Tapi tunggu dulu, buat mereka yang bass head, ini bukan earphone buat mereka. Jelas tubuh saya tidak sampai bergetar dibuatnya. Jantung saya tidak langsung deg-degan karenanya. Bass-nya berbobot, rapi, dan cukup membuat saya hepi. Itu saja.

in ear monitor murah dan bagus
ada eartips putih yang nebeng. Itu si spin fit copotan dari codonguri

Kekurangan

Bila Philips TX2 dihargai Rp 540 ribu seperti harga awalnya. Tentu saya urung untuk membelinya. Namun sebenarnya pantas-pantas saja, cuma bagian mana yang dipangkas sehingga dapat suara di rentang harga segini.

Kualitas bahan mungkin jawabnya. Philips TX2 berbahan dominan plastik housing ataupun mikrofon input-nya. Kabelnya pipih seperti kwetiau. Rasanya agak kaku, tidak lentur, meski juga tidak terasa mudah sobek atau putus.

kekurangan philips tx2
kabel pipih yang udah ketinggalan jaman, atau tak lekang ditinggal jaman?

Kualitas bahan ini jelas kontras dengan Shizuku yang benar-benar well build dari housing hingga kabel dan jack L shape-nya.

Untungnya, colokkan Philips TX2 juga sudah menganut bentuk L yang ringkas. Di tambah lagi aksen emas pada housing dan colokkan tadi. Sedikit mengobati tampilannya yang serba seadanya.

Sedangkan dari segi kualitas suaranya … Philips TX2 ini biasa saja di sektor mid dan trebel. Tidak wow. Kadang vokal terasa keringnya, tidak intim. Keluasan dan kedalaman juga biasa saja. Tidak ada kesan airy, walau dibilang mentok juga nggak.

kelebihan phlips tx2
Saya suka colokkan model L begini, dibanding yang lempeng.

Jadi begitulah. Kesan singkat saya bersama Philips TX2 yang saya beli karena iklan ini. Saya patut berterima kasih kepada pembuat iklan itu. Karena akhirnya saya menemukan pengganti Shizuku dengan harga separonya.

Entah saat ini masih ada atau tidak promo-nya, bila masih, maka: sikat kang!

Catatan

  • Setup saya hanya: HP Asus Zenfone 5 dan Laptop ThinkPad X250. Musik diputar dari Spotify premium dengan kualitas streaming di atur ke posisi terbaik (very high).
  • Philips TX2 punya garansi resmi 2 tahun.
  • Bentuknya corongnya yang miring pas di telinga saya.
  • Tersedia 3 pasang ukuran ear-tips pada box, S, M, L.
  • Tersedia juga warna putih.
  • Buat yang cari perbandingan earphone dari Xiaomi, bisa lirik ke sini untuk Mi Capsule dan di sini untuk Mi In-ear Piston. Singkatnya: mereka berdua kalah. 

Tinggalkan Balasan