ThinkPad X1 Extreme terlalu besar untuk tas harian saya. Untuk bepergian, saya butuh laptop yang lebih ringkas. Laptop 14 inci, tapi performa tidak kalah dari laptop dengan 6 inti itu. Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD melebihinya: ada 8 inti di dalamnya!
Ada P dan s, artinya?
Dari namanya, Lenovo ThinkPad P14s termasuk golongan Mobile Workstation (P), angka 14 menandakan layarnya 14 inci, sedangkan s di belakangnya menunjukkan dia ramping. Jadilah dia Mobile Workstation yang sangat mobile.
Maafkan pengulangan kata itu. Kenyataannya memang begitu. Laptop yang sebenarnya tidak ada beda secara fisik dari Lenovo ThinkPad T14 Gen 1 AMD itu memang ramping, ringan, dan ringkas untuk ukuran laptop Mobile Workstation.
ThinkPad dengan CPU 8 Inti
Buat saya, daya tarik utama dari Lenovo ThinkPad P14s ada pada CPU-nya. AMD Ryzen 7 Pro 4750U masih sangat pantas untuk saya pakai tahun 2024 ini. Harganya yang Rp6 jutaan, dengan komposisi RAM 16GB, SSD 512GB, layar IPS Full HD, dan baterai yang relatif besar menambah keyakinan saya.
Laptop bekas pada rentang harga ini kebanyakan masih menggunakan CPU dengan 4 atau maksimal 6 inti. Apalagi laptop baru, kebanyakan beredar dengan CPU 4 inti, RAM yang tidak bisa ditingkatkan lagi, layar yang kadang masih TN, dan baterai dengan kapasitas kecil.
Bukan hanya jumlah intinya yang lebih banyak, tapi teknologinya juga lebih baik. AMD pada jaman itu memang lebih superior dibandingkan dengan pesaingnya yang masih saja berkutat dengan 4-6 inti, fabrikasi 14nm, dan UHD Graphics.
Lenovo ThinkPad P14s yang membingungkan?
Sempat saya sebut, Lenovo ThinkPad P14s ini tidak ada bedanya dengan Lenovo ThinkPad T14. Kalau tidak ada beda mengapa namanya berbeda?
Jawaban singkatnya, terserah Lenovo. Karena memang dia yang punya barang. Hehe. Jawaban saya: jangan bingung, pilih Lenovo ThinkPad P14s.

Karena dia menyederhanakan pilihan. Tidak ada lagi layar HD, tidak ada lagi CPU dengan Ryzen 3 ataupun 5. Mudahnya, beli saja ThinkPad P14s Gen 1 AMD itu, tidak akan salah pilih. Pasti akan dapat CPU AMD Ryzen 7 Pro 4750U, layar Full HD (walaupun beragam varian), dan bonusnya: sertifikasi ISV.

Mobile Workstation tapi tanpa GPU terpisah
Laptop dengan kategori Mobile Workstation biasanya memiliki performa yang setara dengan PC Desktop. Begitulah harapannya, idenya. Buat orang-orang lapangan, yang memang harus menyelesaikan beberapa proyek on site, entah itu mengerjakan gambar teknik 2D, 3D, membuat desain, rendering video, dan sebagainya, laptop jenis ini menjadi incaran.
Biasanya laptop ini menggunakan CPU yang lebih bertenaga (seri-H, HS, HX) bukan tipe hemat daya (seri-U). Biasanya juga, laptop ini memiliki GPU kelas profesional (NVIDIA QUADRO/ NVIDIA RTX, RADEON PRO), bukan menjadi satu dengan CPU. Namun, Lenovo ThinkPad P14s versi AMD ini tidak. GPU-nya onboard. AMD Radeon RX Vega 7, sebutannya.

Untuk varian AMD seperti itu. Sedangkan untuk varian Intel, ada NVIDIA® Quadro® P520 yang bersanding dengan CPU Intel® Core™ i5 / i7 generasi ke-10 versi U.
Untuk urusan CPU, AMD (di atas kertas) tetap unggul, karena pilihan CPU tertinggi dari Intel itu masih juga menggunakan 6 inti dengan proses fabrikasi 14nm. Namun secara GPU, sekilas varian Intel itu lebih unggul karena terpisah?

Mungkin iya, dan mungkin juga tidak. Dari bacaan saya, APU-nya AMD tetap mengungguli kombinasi CPU+GPU pada versi Intel itu.
Apa pun itu, nanti kita lanjut pada pembahasan kinerja.
ThinkPad yang familier
Pada ThinkPad seri T, biasanya yang ada “s-nya” itu materialnya lebih baik daripada tanpa s. Karena ini bukan seri T, jadi kebiasaan itu tidak berlaku. Material Lenovo ThinkPad P14s seperti material ThinkPad seri T. Tidak ada karbon-karbonnya. Hanya plastik berserat kaca, yang tentunya ditunjang oleh Magnesium Roll Cage, rangka Magnesium yang selalu ada sejak saya mengenal ThinkPad dahulu kala.

Jadi, meski tanpa serat karbon, rasanya tetap kokoh dan mantap. Tidak ketinggalan juga sertifikasi MIL-STD 810G sebagai jaminan rancang bangun yang baik.
Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD memiliki panjang 33 cm, lebar 23 cm, dan tebal 1,8 cm. Beratnya antara 1,5 – 1,6 kg (tanpa charger). Berat itu bervariasi, tergantung jenis layar yang dipakai. Bila tambah kabel power dan charger 65W, menjadi sekitar 1,88 kg.
Berat yang tergolong normal untuk laptop klasik 14 inci.
Display Lenovo ThinkPad P14s
Setidaknya ada 4 varian display yang dapat kita pilih untuk Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD. Semuanya Full HD 1920×1080 Anti-glare. Perbedaan ada pada tingkat kecerahan, cakupan warna, touchscreen atau tidak, dan tambahan fitur seperti Low Power ataupun Privacy Guard.

Display Lenovo ThinkPad P14s yang saya review ini sepertinya varian yang terendah. IPS Full HD dengan kecerahan 250 nits, cakupan warna 45% NTSC, dan 1:700 rasio kontras.
Layarnya ini bukan keunggulan. Warnanya pucat, tidak keluar. Tingkat kecerahan juga akan mudah kalah bila kita menantang matahari pagi. Ya… setidaknya layar itu bukan TN yang membuat kita sulit memandang layar laptop.

Kalau akang mendapatkan varian Low Power, itu jauh lebih baik. Karena tingkat kecerahannya mencapai 400 nits, dengan cakupan warnanya 72% NTSC.
Oh, ini juga pembeda dengan versi birunya. Di sana, ada varian tertinggi UHD (3840×2160), kecerahan 500 nits, 100% Adobe RGB dengan Dolby Vision DisplayHDR 400.
Porta Koneksi Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD
Satu lagi yang menjadi ganjalan saya pada Laptop berlabel Mobile Workstation ini: Tidak ada slot pembaca SD Card. Slot itu ada, hanya saja untuk microSD. Mengingat masih banyak alat-alat yang menggunakan kartu SD sebagai penyimpan memorinya, ini sungguh disayangkan.


Kamera, Total Station, 3D Laser Scanner, dan berbagai alat ukur koordinat yang saya kenal, masih menggunakan kartu SD, bukan microSD. Kalau memang alur kerja akang ada proses transfer data via SD Card itu, maka akang memerlukan adapter lagi. Dan tentu akan menganggu apabila adapter itu lupa terbawa.

Untungnya, hanya itu yang menjadi kekurangan. Porta koneksi lain boleh dibilang lengkap. LAN RJ-45, cek. USB 3.2 Gen 1, ada dua. USB-C 3.2 gen 2, juga 2. HDMI 2.0, ada. Audio combo 3.5mm, ada. SmartCard reader dan Slot simCard, tersedia sebagai pilihan.

Tidak lupa, slot untuk docking berbasis USB-C juga ada.
Keyboard Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD
Keyboard Lenovo ThinkPad P14s bukan yang terbaik. Bila bandingannya adalah sesama ThinkPad lain yang pernah saya coba. Keyboard itu empuk, tapi cenderung ke lembek. Jarak sentuh dalam, mungkin sekitar 1,8 mm. Ukuran dan jarak antar tuts juga normal, tidak sempit dan kecil.
Bagian yang paling saya suka adalah: kemudahan untuk membukanya.
Memang sih tidak semudah ThinkPad jaman dulu atau T470s/ T480/ P50 yang cukup membuka baut di bawah, geser lalu balik.
Kita perlu mencongkel 2 tombol trakcpoint, mengendurkan bautnya, menggeser keyboard, lalu menahannya, kemudian mengendurkan baut tombol trackpoint itu lagi, baru kemudian balik.

Itu tetap lebih mudah daripada harus ikut mengangkat motherboard seperti kebanyakan pada seri X.

Upgrade Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD
Ada 2 hal yang dapat kita tambah pada Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD: RAM dan SSD-nya. RAM ada 1 slot tersisa. Sedangkan 1 slot lagi sudah tertanam bersama motherboard. Ada yang kapasitas bawaannya 8 GB, ada yang 16 GB. Laptop yang saya uji ini, sayangnya hanya 8 GB.
Begitu juga dengan SSD. Slot utama SSD menggunakan M.2 NVME 2280. Sedangkan slot tambahan menggunakan M.2 NVME 2242 yang memiliki kunci B+M, bukan NVMe M biasa. Karena slot itu sebenarnya tersedia apabila akang ingin memasang modem 4G LTE, yang untungnya dapat secara mandiri kita lakukan, karena antena ikut tersedia.

Tidak ada lagi opsi tambahan yang dapat kita lakukan. Baterai tidak punya kapasitas lain dan CPU jelas sudah tersolder.
Hal yang tidak saya suka adalah, proses untuk sampai ke sana-nya. Untuk mengakses komponen-komponen itu. Penutup belakang sangat menyulitkan untuk kita buka. Memang sih tidak ada baut yang harus kita lepas, hanya mengendurkan seperti biasa. Hanya saja, setelah itu tidak dapat langsung kita angkat, harus membuka klip pada semua sisi.

Karena itu, bila memang akang berniat untuk mengganti salah satu komponen, pastikan semua sudah tersedia. Kalau tidak mau repot sendiri nantinya.
Kinerja Lenovo ThinkPad P14s AMD Gen 1
Selain ukurannya, inilah alasan utama saya membeli Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD: Kinerja. Untuk rentang harga Rp6 jutaan, dia paling worth it. Pikir saya sebelum mencobanya. Dengan uang itu, saya mendapatkan CPU yang bahkan mengungguli laptop-laptop baru dengan rentang harga yang sama. Lagi-lagi, pikir saya begitu.
Setelah menggunakannya kurang lebih 14 hari, kesimpulan saya tidak berubah. Dia memang layak untuk dibeli tahun ini, bahkan untuk dipakai hingga 2-4 tahun ke depan.
Booting cepat, multitasking bukan masalah, dan bisa buat main game FPS seperti Valorant (FHD Medium 90-120 fps), RPG seperti Wuthering Waves (FHD Low 20-30 fps) atau game bola eFootbal 2024 (FHD Low 35-40 fps) dengan relatif nyaman.

Untuk rendering video juga masih ok (FHD 30p durasi 8 menit selesai dalam 3 menit), atau Blender juga terbilang cepat (Render Blender Classroom selesai dalam 13 menit.)
Intinya apa yang saya kerjakan, Lenovo ThinkPad P14s gen 1 AMD ini mampu membantunya. Dia tidak menghambat saya. Walaupun memang, saat editing video dengan banyak efek, akan terasa jeda-nya. Begitu juga dengan gaming, ada saat frame drop.

Masih tergolong wajar untuk laptop tanpa kartu grafis tersendiri yang umurnya sudah 4 tahun ini. Silakan akang cek video saya saat mendemonstrasikannya, ya.
Oh iya, sistem pendinginan Lenovo ThinkPad P14s ini sangat baik ya kang. Ada 2 heat pipe yang membantu mengeluarkan panas berlebih. Suhu saat load tinggi sekitar 90-99oC, tidak terlalu terasa di keyboard, hanya saja karena exhaust ada di sebelah kiri (tangan kanan) sehingga, kalau pakai mouse akan terasa hembusan panasnya.
Daya tahan baterai Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD
Kapasitas baterai baru Lenovo ThinkPad P14s AMD Gen 1 sebesar 50 Wh, sedangkan kapasitas unit yang review tinggal 44 Wh. Masih bagus, dan masih mampu menemani saya kerja (Outlook, Excel, browsing, streaming, online) 6-8 jam lamanya.
Saat perlu mengisi daya juga cepat. Pengisian daya 1 jam kira-kira bertambah 80%, dan bila sudah terisi di atas 80% akan melambat.
Kita juga dapat menggunakan Charger USB-C lain untuk mengisinya. Asalkan charger itu minimal 45W (20V 2.25A) atau seperti rekomendasi 65W (20V 3.25A). Saat pengisian, ada LED indikator yang membantu kita mengetahui kapasitas baterainya (oranye <90%, putih 91% ke atas).
Kinerja sangar, harga bersahabat, baterai awet. Apalagi coba alasan untuk tidak membelinya?
Jadi?
Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD yang saya beli sesuai harapan. Bonus bodi yang masih relatif mulus seperti baru dan baterai yang bagus. Semua harapan terpenuhi, dan semua ganjalan kekurangan seperti juga yang saya duga sebelumnya.
Kalau memang akang sekalian butuh laptop harga Rp6 jutaan yang penuh tenaga dan ringkas, ini salah satunya. Sempat saya cek laptop-laptop baru rentang harga ini yang sekiranya mirip secara performa di dominasi oleh Axioo Hype Series.
Seperti biasa, urusan beli atau tidaknya, saya kembalikan ke akang sekalian. Saya sekadar mengabarkan.
Spesifikasi lengkap Lenovo ThinkPad P14s Gen 1 AMD dapat akang cek di sini.
Terima kasih dan salam,
Diki Septerian